Langsung ke konten utama

Biogarafi Harry Stack Sullivan dan Erik Erikson

Biogarafi  Harry Stack Sullivan
Harry Stack Sullivan lahir di sebuah kota pertanian kecil di Norwich, Newyork, pada tanggal 21 Februari 1892, satu-satunya anak yang berhasil bertahan hidup, dari pasangan katholik Irlandia. Ibunya Ella Stack Sullivan berusia 32 tahun ketika menikah dengan Timothy Sullivan dan berusia 39 tahun ketika melahirkan Harry. Ia telah melahirkan dua anak laki-laki sebelumnya, tapi tak ada satupun yang manpu bertahan hidup pada tahun pertamanya. Akibatnya Ella memanjakan dan melindungi anak tunggalnya.
            Ayah Harry yaitu Timothy adalah seorang laki-laki pemalu, tertutup dan pendiam yang tidak pernah memiliki hubungan erat dengan anaknya hingga Ella- istrinya meninggal dan Sullivan telah menjadi dokter ternama. Timothy pernah menjadi burh tani dan pabrik yang kemudian pindah ke pertanian keluarga istrinya diluar desa Smyrna, sekitar 10 mil dari Norwish, sebelum Harry genap berusia  tiga tahun. Di waktu yang kurang lebih bersamaan, ella Stack Sullivan secara misterius menghilang dari rumah, dan Harry dirawat oleh neneknya yang keibuan yang aksen Gaeliknya tidak mudah dimengerti oleh Harry kecil. Setahun setelah berpisah Harry kembali bertemu ibunya yang telah dirawat di rumah sakit jiwa. Akibatnya Sullivan mempunyai dua wanita yang merupakan ibu baginya. Bahkan setelah neneknya meninggal ia tetap mempunyai dua ibu karna bibinya yang masih gadis datang untuk berbagi tugas dalam mengasuh anak.
            Walaupun kedua orangtuanya adalah keturunan Katholik Irlandia yang miskin, ibunya beranggapan bahwa keluarga Stack secara sosial lebih superior dibanging keluarga sullivan. Sullivan menerima kedudukan sosial tertinggi dari keluarga Stack diatas keluarga Sullivan hingga ia menjadi Psikiater ternama yang mengembangkan teori interpersonal yang menekankan kesamaan antar manusia, bukan perbedaan. Ia lalu menyadari betapa bodohnya ungkapan ibunya.
            Sebagai murid prasekolah Sullivan tidak memilki teman maupun kenalan seusianya. Setelah mulai sekolah ia tetap merasa sebagai orang asing , seorang anak katholik di lingk7ungan Protestan. Aksen irlandia dan kepintarannya membuatnya tidak populer dikalangan teman-teman sekelasnya selama tahun-tahun sekolahnya di smyrna.
            Ketika sullivan berusia 8,5 tahun ia menjalin persahabatan dengan anak laki8-laki berusia 13 tahun dari pertanian setempat yang bernama Clarence Bellinger yang tinggal satu mil dari Harry di sekolah distrk lain, namun saat itu tengah memulai sekolah lanjutan atas di Smyrna. Walaupun mereka tidak berusia sama tapi mereka mempunyai banyak kesamaan sosial dan intelektual. Keduanya terbelakang secara sosial, namun sangat maju secara intelektual, keduanya kemudian menjadi Psikiater dan tidak pernah menikah. Hubungan keduanya memberi efek perubahan dalam hidup Harry. Hal ini membangkitkan kekuatan keintiman dalam dirinya, yaitu kekuatan untuk mencintai seseorang yang lebih kurang sama seperti dirinya sendiri. Dalam teori kepribadian Sullivan yang sudah matang, ia memberi penekanan berat pada kekuatan terapeutik, hamir magis, kekuatan intim selama tahun-tahun praremaja. Keyakinan ini seperti juga hipotesis Sullivan lainnya, tamaknya tumbuh dari pengalamn masa kecilnya sendiri.
            Sullivan tertarik pada buku-buku dan ilmu bukan pertanian. Walaupun ia seorang anak tunggal di pertanian yang membutuhkan kerja keras. Harry bisa melarikan diri dari tuga-tugas rumah dengan berpura-pura lupa mengerjakannya. Taktik ini selalu berhasil karna ibunya yang memanjanya selalu menyelesaikan tugas untuknya dan membiarkan Sullivan yang mendapat pujian.
            Sebagai seorang murid yang cerdas Sullivan lulus dari sekolahlanjutan dengan nilai tertinggi diusia enam belas tahun. Ia lalu sekolah di Cornell University dan berniat untuk menjadi ahli fisika, walauun ia juga tertarik pada psikiatri. Performa akademiknya di Cornell benar-benar buruk sehingga ia dikeluarka setelah setahun belajar disana. Dikeluarkannya ia mungkin bukan semata-mata karan kekurangan akademik, melainkan ia menjadi korban mahasiswa-mahasiswa yang lebih tua darinya yang memanfaatkannya untuk mengambil bahan-bahan kimia secara ilegal yang dipesan melalui pos. Dua tahun berikutnya Sullivan menghilang secara misterius dari tempat kejadian. Perry (1982) melaporkan bahwa sulliovan mungkin mengidap serangan skizofrenia saat itu dan dikurung di rumah sakit jiwa. Akan tetapi Alexander (1990) menduga bahwa Sullivan meluangkan waktunya di bawah bimbingan seorang laki-laki lebih tua yang membantunya nmengatasi kebingungan seksualitasnya dan menguatkan minatnya akan psikiatri. Apapun jawaban untuk hilangnya Sullivan secara misterius dari tahun 1909 samai 1911 pengalamannnya tampak telah mendewasakannya secara akademik dan mungkin seksual.
            Ada tahun 1911, hanya dengan studi sarjana satu tahun yang tidak sukses, Sullivan mendaftar ke Chicago College of Medicine ande Surgery , dimana walaupun nilai-nilainya biasa-biasa saja merupakan peningkatan dari aa yang ia capai di Cornell. Ia menyelesaikan studi kedokterannya ada tahun 1915 namun tidak menerima gelarnya, Sullivan mengatakan penundaan tersebut dikarenakan ia belum membayar penuh uang kuliahnya. Namun Perry (1982) menemukan bukti bahwa pada tahun 1915 ia belum mengumpulkan semua persyaratan akademik yang dibutuhkan. Diantara persyaratan-persyaratan tersebut adalah masa magang, Sullivan telah hami satu tahun menyelesaikan pekerjaan terkait dengan kedokteran, ia menggunakan kemampuan persuasifnya untuk meyakinkan para tokoh yang berkuasa di Chicago college of  Medicine and Surgery untuk menerima pengalamannya sebagai pengganti masa magang. Kekurangan-kekurangan lain mungkin diabaikan jika sullivan bersedia mendaftar di Militer (Amerika serikat saat itu tengah memasuki perang dunia 1 dan membutuhkan petugas medis).
            Setelah perang Sullivan kemudian bekerja sebagai petugas militer, pertama untuk Federal Board for Vocational Education lalu untuk Publik Healt Service. Akan tetai riode dalam hidunya ini masih membingungkan dan tidak stabil, ia menunjukan sedikit kesanggupan terhadap karier brilian yang ada dihadapannya (perry 1982).
            Pada tahun 1921, tanpa pelatihan formal dibidang  psikiatri, ia bekerja di St. Elizabeth Hospital di washington DC dimana ia berteman dekat denmgan William Alanson White, salah satu Neuropsikiater (psikiater syaeraf) terbaik di Amerika.  Di rumah sakit itu sullivan mendapat kesempatan pertamanya untuk bekerja dengan sejumlkah besar pasien skizofrenia. Selama di Washington ia mulai bergabung dengan Medical School of  Maryland dan dengan Enoch Pratt Hospital di Towson, maryland. Selam di Baltimore ia melakukan studi intensif mengenai skizofrenia, yang mengantarkannya akan dugaan pentingnya hubungan interpersonal. Dalam usahanya mengerti uacapan-ucapan para pengidap skizofrenia, Sullivan menyimpulkan bahwa penyakit mereka adalh cara mengatasi rasa cemas yang timbul dari lingkungan sosial dan interpersonal. Dan secara perlahan pemahamannya tersebut menjadi awal teori interpersonal psikiatri.
            Di Shepard ia mengahabiskan waktu dgn menyeleksi dan melatih etugas rumah sakit . waklaupun ia melakukan sedikit terapi sendiri, ia mengembangkan sistem petugas ria nonprofesional, namun penuh simpati mampu menangani pasien skizofnia dengan rasa hormat dan peduli. Dengan program ini membuat reputasinya sebagai jagoan klinis. Akan tetapi ia tak lagi tertarik dengan sistem politik di Shepard dan mengabaikan posisi untuk menjadi kepala pusat. Pada Maret 1930 ia mengundurkan diri dari Sheard.
            Pada tahun yang sama ia pindah ke Newyork dan membuka praktek pribadi, dengan harapan bisa memperluas pemahamannya akan hubungan interpersonal dengan menyelidiki gangguan nonskizofnia, terutama mereka yang memiliki sifat obsesif (perry 1982). Namun masa itu adalah masa-masa sulit dan klien-klien yang berkecukupan tidak datang dalam jumlah yang ia butuhkan untuk pengeluarannya. Tapi disisi lain di tempat tinggalnya membuatnya lebih dekat dengan beberapa psikiater dan ilmuan sosial dari Eropa. Diantaranya adalah Karen Horney, Erich Fromm, dan Fiea Formm-reichman yang bersama Sullivan, Clara Thompson dan lainnya membuat kelompok Zodia, organisasi informal yang bertemu untuk minum-minum sambil membahas gagasan-gagasan lama dan baru dalam psikiatri dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bidang sosial. Sullivan yang telah bertemu Thomson sebelumnya  meyakinkan untuk pergi ke Eropa dan mendapat pelatihan analisis dari Sandor Ferenczi, murid Freud. Sullivan belajar dari para anggota kelompok zodiak melalui Thompson juga Ferenczi secara teknik terapetiknya secara tidak langsung diengaruhu Freud. Walaupun teknik terapinya dipengaruhi oleh Freud, teori Sullivan akan psikiatri interpersonal bukan merupakan psikoanalisis maupun aliran neo-freud.
            Selama di Newyork Sullivan juga dipengaruhi oleh beberapa ilmuan sosial ternama dari chicago University. Diantaranya adalah psikologis sosial, George Herbert mead, Sosiolog Robert Ezza Park dan W.I Thomas, Antroolog Edward Sapir, sweta ilmuan Politik HaroldLaswell. Sullivan, Sapir, Laswell memilki peran utama dalam menirikan yayasan Alanson White di Washington DC dengan tujuan menyatukan psikiatri dengan ilmu-ilmu sosial lain. Sullivan menjadi presiden pertama yayasan tersebut dan editor jurnal yayasan, psikiatri.
            Pada Januari 1949, Sullifan menghadiri pertemuan Federasi Dunia untuk kesehatan Mental (World Federationd for Mental Healt) di Amsterdam. Di perjalanan ulangnya 14 Januari 1949 di kamar hotel di Paris, ia meninggal karna perdarahan otak, beberapa minggu setelah ulang tahunnya yang ke 57-. Diluar kebiasaanya ia sedang sendirian saat itu.
            Di sisi pribadinya Sullivan merasa tidak nyaman dengan seksualitasnya dan memilki perasaan ambivalen terhadap pernikahan (Perry 1982). Sebagai orang dewasa, ia membawa pulang seorang anak laki-laki berusia 15 tahun yang mungkin adalah mantan pasiennya (Alexander 1990). Anak muda ini James- Inscoe- tetap bersama sullivan selama 22 tahun untuk mengurus finansialnya, mengetik naskah dan secara umum mengurus rumah tangga, walaupun Sullivan tidak ernah secara reasmi mengadopsi Jimmie, namun ia menganggapnya anak dan secara legal mengubah namanya menjadi James I. Sullevan.

Biografi Erik Erikson
            Lahir pada tanggal 15 juni 1902 di selatan Jerman, Erikson dibesrkan oleh ibu dan yah tirinya, namun ia tetap tidak tahu pasti identitas ayah kandungnya. Untuk mencari tahu tempatnya dalam hidup saat remaja Erikson memberanikan diri pergi dari rumah dan hidup sebagai seniman dan enyair yang berkelana. Setelah hampir tujuh tahun berkelana dan mencari, ia pulang ke rumah dalam kedaan bingung, lelah, defresi dan tidak mampu menggambar ataupun melukis. Saat itu kejadian tak disengaja mengubah hidupnya, ia menerima surat dari temannya peter Blos yang mengundangnya untuk mengajar di sekolah anak-anak yang baru di Wina. Salah satu pendiri sekolah tersebut adalah Anna Freud, yang tidak hanya menjadi atasan Erikson namun juga sikoanalisnya.
            Selama dalam penanganan sikoanalis Anna, Ericson menekankan bahwa masalah tersulitnya adalah pencariannya akan identitas ayah kandungnya. Akan tetapi Anna tidak terlalu empati dan berhenti berkhayal akan ketiadaan ayahnya. walaupun erikson mengikuti psikoanalisanya, ia tidak bisa mengikuti saran Freud untuk berhenti mencari tahu nama ayahnya.
            Selama di Wina ia bertemu seorang gadis, dan dengan izin Anna freud, ia menikahi gadis tersebut. Gadis tersebut bernama Joan Serson yang merupakan seorang penari, seniman, dan guru kelahiran kanada yang juga dibawah penanganan psikoanalisis. Dengan latar belakang psikoanalisis dan kemampuan bahasa inggrinya, Joan menjadi editor yang diperhitungkan dan mengaqrang beberapa buku bersama dengan Erkson.
            Keluarga erikson terdiri dari empat orang anak, yaitu anak laki-laki bernama Kai, Jon, Neil dan satu anak perempuan bernama Sue. Kai dan Sue mengejar karier rofesional, Joy mengikuti jejak ayahnya yaitu menjadi seniman yang berkelana, bekerja sebagai buruh dan tidak memilki kedekatan emosional dengan oranhgtuanya.
            Pencarian erikson akan identitas ayahnya mengalami banyak pengalaman sulit selama tahap perkembangan dewasanya (Friedman 1999). Menurut Erikson pada tahapan ini seseorang harus merawat anak-anak, produk dan gagasan yang dihasilkan. Dalam hal ini Erikson tidak mampu memenuhi standarnya sendiri. Ia tidak mampu mengasuh anaknya dengan baik, terutama Neil yang terklahir dengan sindrom Down. Di rumah sakit ketika Joan masih terbius erik setuju untuk menempatkan Neilk di institusi. Lalu ia pulang dan memberi tahu ketiga anaknya bahwa adik mereka telah meninggal saat lahir. Ia berbohong kepada mereka seperti dulu ibunya berbohong padanya tentang ayah kandungnya. Pada akhirnya ia memberitahu anak sulungnya Kai, mengenai kebenarannya. Akan tetapi ia terus membongongi kedua anaknya yang lain. Walaupun kebohongan ibunya mengenai ayah kandungnya mengganggu Erikson, ia tidak memahami bahwa kebohongannya tentang Neil akan mengganggu kedua anaknya. Dengan membongi kedua anaknya, Erikson melanggar dua prinsifnya: “Jangan berbohong kepada orang yang kau sayangi” dan “Jangan mengadu domba anggota keluarga”. Ketika neil meninggal pada usia 20 tahun, keluarga Erikson yang saat itu berada di Eropa, menghubungi Sue juga Jon untuk menangani semua urusan pemakaman saudara mereka yang tak pernah mereka temui dan baru saja diketahui keberadaannya. (Friedman 1999).
            Ericson juga mencari tahu identitasnya melalui sejumlah besar perubahan dan tempat tinggal. Oleh karna itu kurang memilki gelar akademik maka ia tidak memiliki identitas profesional dan dikenal sebagai seniman psikolog, psikoanalisis, ahli klinis, profesor, antropologis budaya, penganut aliran eksistensialisme, penulis psikobiografi, dan cendikiawan umum.
            Pada tahun 1993, ia mengubah namanya dari Homburger menjadi Erikson. Hal ini menjadi titik balik krusial dalam hidunya karna hal ini merepresentasikan penarikan dirinya dari identitas seorang yahudi. Sebenarnya Erikson menyesali semua implikasi bahwa  ia menelantarkan identitas yahudinya dengan mengubah namanya. Ia membalikan tuduhan ini dengan mengatakan bahwa ia menggunakan nama lengkapnya Erik Homburger Erikson dalam buku-bukunya dan karya tulisnya.
            Di Amerika ia melanjutkan polanya berpindah-pinfah dari suatu temat ke tempat lain. Pertama ia menetap di daerah Boston dimana ia mendirikan raktik psikoanalisis yang dimodifikasi. Tanpa sertifikat kedokteran atau gelar perguruan tinggi manapun, ia bekerja di bagian penelitian di rumah sakit umum Massachusettes (massachusettes general Hospital), sekolah kedokteran Harvard (harvard Medical School), dan klinis psikologi harvard (Harvard Psychological Clinic).
            Oleh karna ingin menangis dan membutuhkan waktu lebih banyak dari yang tersedia dalam jadwalnya yang sibuk di Boston dan cambridge. Erikson mengambil pekerjaan di Yale ada tahun 1936, akan tetapi setelah 2,5 tahun ia pinda ke University of California di Barkeley, namun tidak sebelum tinggal diantara orang-orang siox dan mempelajari mereka di Pine Ridge Reservation di Dakota selatan (South dakota). Ia kemudian tinggal dengan orang-orang Yurok di California utara (Northen Califotnia) dan pengalaman antropologi kultur ini memerkaya serta melengkapi konsep kemanusiaannya.
            Selama di California Erikson diam-diam mengembangkan teori kepribadian yang terpisah, namun tidak bertentangan dengan teori Freud. Pada tahun 1950 Erikson mempublikasikan “masa kanak-kanak dan Masyarakat” (Childhood and Society), buku yang pada pandangan pertama tampak seperti bab-bab tidak berhubungan yang bercamur adul. Erikson sendiri sebenarnya mengalami kesulitan untuk menemukan tema umum yang mendasari tofik-tofik, seperti masa kanak-kanak dan dua suku penduduk Amerika asli, tumbuhan ego, delapan tahapan perkembangan manusia, dan masa kanak-kanak Hitler. Pada akhirnya ia mengatakan bahwa bagaimanapun bahwa pengaruh psikologis, kultur dan faktor sejarah pada identitas merupakan elemen yang mendasari semua bab-bab beragam itu. Childhood dan Society, menjadi sebuah karya klasik dan memberikan Erikson reputasi internasional sebagai pemikir imajinatif, memberikan pembukaan yang terbaik bagi teori kepri badian pasca- aliran Freudnya.
            Pada tahun 1949, para petinggi Universitas California menuntut anggota fakultas untuk menandatangani sumpah yang menjamin kesetiaan pada Amerika Serikat. Tutunan seperti itu tidak umum pada masa itu ketika Sentor Joseph  McCarthy meyakinkan banyak orang Amerika bahwa komunis dan para simpatisan komunis berniat untuk menggulingkan pemerintah. Erikson bukan seorang komunis, namun karna prinsif ia tidak menandatangani sumpah tersebut. Walaupun komite hak istimewa dan masa jabatan (Committee on Privilege and Tenure) menyarankan agar ia mempertahankan jabatannya. Erikson meninggalkan california dan kembali ke Massachusetts dimana ia bekerja sebagai terapis di Austen riggs, pusat penanganan untuk pelatihan psikoanalisis dan penelitian yang berlokasi di Stockbridge. Pada tahun 1960  ia kembali ke Harvard dan selama sepuluh tahun berikutnya ia menjabat sebagai seorang profesor di bidang perkembangan manusia. Setelah pensiun Erikson melanjukan karir aktifnya- menulis, memberikan kuliah, dan menemui beberapa pasien. Selama tahun-tahun awal masa pensiunnya ia tinggal di Marin Country, California, cambridge, messachusetts dan Cape Coe. Melalui semua perubahan ini, Erikson terus mencari tahu nama ayahnya, ia kemudian meninggal pada tanggal 12 Mei 1994, di usia 91 tahun.

From : Jess Feist and Gregory J. Feist. Theory of Personality


Komentar

Pink Hair Girl, Cute