Langsung ke konten utama

Management Waktu sebagai muslim


Management Waktu sebagai muslim

Assalamu”alaikum,,




Selamat Malam ^^
Sudah beberapa bulan dari terakhir kali saya membuat postingan di blog menyedihkan yang kesepian ini. Mudah-mudahan semua yang menyempatkan waktu atau penasaran terhadap isi postingan saya kali ini berada dalam keadaan sehat juga lindungan Alloh SWT. Aamiin ^^
            Sebagai mahasiswa saya seringkali mengalami kegagalan dalam management waktu, apalagi soal baca buku, tugas, kegiatan diluar, beres-beres lemari, cuci baju dan lain-lain. Malahan kadangkala saya cenderung lupa bahwa saya bukan hanya seorang mahasiswa, saya adalah mahluk rendah yang membutuhkan Tuhan disetiap detiknya- saya adalah hamba Alloh, saya adalah anak orangtua saya, saya adalah teman bagi teman-teman saya. Kadang saya malu tehadap diri saya sendiri yang ternyata masih menuhankan dunia, masih suka nanti-nantiin sholat, masih merasa lebih penting baca buku perkuliahan ketimbang Al-Qur’an, masih sering baca status tak perlu di media sosial ketimbang baca-baca postingan yang menambah keimanan, masih suka males-malessan ketimbang bergegas melanjutkan kegiatan satu ke kegiatan lainnya.
            Awalnya saya enjoy saja, tapi lama-kelamaan semua itu menjadi masalah bagi saya. Bangun telat adalah masalah, sholat telat adalah masalah, lebih banyak nonton adalah masalah, lebih banyak makan adalah masalah, lebih banyak iseng update adalah masalah. Apalagi setelah saya mulai merenung tentang kandungan Ayat dlm Qs. Al-Insyirah ayat ke- 7 yang berarti “apabila kamu telah selelesai mengerjakan sesuatu maka kerjakanlah yang lainnya”. Tidaklah berguna jika hanya dikaji dan dipelajari tanpa pengaplikasian dan penerapan dalam hidup.
Kemudian saya teringat pepatah ibu saya “setiap detiknya akan dipertanggung jawabkan” jangankan berbuat maksiat, setiap detiknya yang kita pakai untuk berleha-leha pun akan dipertanggung jawabkan. Ada seorang teman saya yang berkata “waktu itu kalau tidak dipakai ibadah ya maksiat” jadi pilihannya hanya ada satu, tidak bisa netral, tidak bisa pula pilih kedua-duanya- kalau mau ibadah ya ibadah kalau mau maksiat ya maksiat. ‘Kalau kamu nggak sibuk ibadah ya berarti kamu sibuk maksiat’ begitu kiranya maksudnya. Saya ketakutan- takut bahwa saya termasuk orang-orang yang merugi. Apalagi saya yakin bahwa maut tidak menunggu kita siap, saya takut dipanggil ketika sedang maksiat, ketika sedang berleha-leha. Sering saya lihat video-video yang diunggah di youtube atau video yang diunggah oleh salah satu rekan grup whatsup yang  menampilkan keadaan orang-orang yang meninggal, ada yang meninggal dalam keadaan sedang mengobrol, sedang menyanyi, sedang bergosip, sedang jalan-jalan, sedang bekerja, ada juga yang Subhanalloh walhamdulilah dipanggil ketika sedang sholat dalam keadaan sujud, sedang membaca Qur’an dan lain-lain. Melihatnya membuat saya merinding dan cemburu.
Saya berdo’a “Ya Alloh wafatkan hamba dalam keadaan muslim” tapi saya merasa masih ada yang kurang. Tidak cukup hanya dengan berdo’a- saya juga harus berjuang! Saya ingin meningkatkan kualitas ibadah saya namun tugas-tugas kuliah membuat saya begadang dan kemudian tertidur saat oranglain tengah bercengkrama dengan Tuhan pada Sholat Malam, saya membaca buku ketika yang lain diluar sana tengah membaca Petunjuk hidup- Firman-Nya, saya stress dengan dunia ketika yang lain tampak damai ditengah hiruk pikuk dunia. Tidak bisa ditahan lagi!
Barulah dimulai!
Pernah mendengar seorang teman membicarakan buku Habit? Saya sekarang termasuk orang yang senang merekomendasikan remaja muslim untuk membaca buku tersebut. Buku Habit yang ditulis oleh Ust Felix Siauw sangat membantu saya dengan permasalahan saya diatas. Dulu- saya keingungan, ingin berubah namun tak bisa hingga akhirnya semangatnya keburu menurun dan habit saya tetap tak bisa dirubah.
Namun setelah membaca lembaran-lembarannya (buku habit) saya dibuat semangat kembali dan mulai melakukan berbagai cara agar habis saya dapat mulai terbentuk kembali menjadi lebih baik. Mudah-mudahan pahalanya sampai kepada beliau yang mendedikasikan hidupnya dalam dakwah, sehingga saya dengan kehendak Alloh diberi kesempatan membaca bukunya yang membimbing pemikiran saya, Aamiin.
Jadi, wahai remaja muslim semuanya- ikhwan dan akhwat. Saya ingin mengajak kamu pada keindahan islam ^^ . mula-mula dengan memperbaiki our habit. Jika kegiatan kita sehari-hari masih sering melakukan maksiat maka mana mungkin kamu bisa merasakan indahnya islam? Jika terlalu sering melakukan maksiat dari pada berpikir tentang “bagaimana hidup saya agar bisa dituntun sesuai syari’at islam”, mungkin kamu akan lebih cenderung berpikir “bagaimana agar saya dapat melakukan apapun yang saya inginkan”. Dan biasanya orang-orang seperti itu memiliki mindset “urus hidup sendiri-sendiri! Nerakaku bukan urusanmu dan syurgamu belum tentu dimilikimu”. Padahal jelas sekali kita tahu bahwa setiap muslim bersaudara dan memberi tahu, mengingatkan dalam keabaikan dan kesabaran sesama muslim adalah bukti dari rasa sayang dan cinta.
Untuk itu- untuk dapat mengikis mindset “nerakaku- nerakamu, hidupmu-hidupku” bisa dimulai dengan rehabilitas habit. Jika kita sudah berhabit atau beraktivitas yang bermanfaat kenapa tidak kita mengajak orang yang kita cintai agar mulai menghargai waktu dengan “mengubah habit terlebih dahulu.” Jika semua remaja muslim telah berhabit baik, moral umat muslim pun akan mulai dipandang baik. Sadarkah kamu? Diluar sana muslim dipandang bagaimana? Dengan keadaan mesjid kotor, kamar mandinya kotor, remajanya sibuk mencari cinta-putus-nyambung-balikan-adik kakak an, kasus kejahatan didominasi orang beragama apa? Umat muslim yang dulu dan sekarang mengalami perbedaan yang sangat jauh. Umat muslim dulu dipandang berilmu dan beradab, disegani. Sekarang buka matamu- lihat dijalanan pakaian para perempuan berkerungnya, lihat perkumpulan remaja laki-lakinya, lihat kebiasaan menggosip ibu-ibunya, lihat pekerjaan bapak-bapaknya. Kita hidup di negara mayoritas muslim yang abu-abu, bukan meningkatkan pandangan non-muslim, justru membuat islam diapandang sebelah mata.
Yah- terlalu panjang kan, L saya sering sekali berbicara dengan bahasa yang tidak mudah dimengerti. Mudah-mudahan postingan kali ini bisa diambil baiknya, mohon maaf jika ada kata yang keliru.. saya juga telah menemukan salah satu step agar habit baru kita bisa terterap dengan mudah... berikut saran saya ^^
1. Tulis dalam sebuah kertas “Janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim” (baiknya bahasa Arab, berhubung saya belum terbiasa mengetik bahasa Arab jadi saya menuliskan artinya), kemudian tempel di tempat yang sering kamu lewati
2.   Membuat scedul kegiatan dari bangun tidur samapai tifdur lagi, agar ketika terhindar dari leha-leha.
Mis: 04;30 (bangun tidur, sholat, mengaji, baca buku), 05;00 (beres-beres), 06;00 (mandi), dan seterusnya.
3.   Membuat resolusi mingguan (hihi, harusnya tahunan ya, biar keren- kita buat resolusi mingguan! Sebenarnya saya kesulitan mencari kata yang cocok, jadi saya ambil resolusi Mingguan XD tolong maafkan).
Saya contohkan resolusi mingguan  seperti gambar berikut




4. Jauhi maksiat, ketika melakukan maksiat maka ketaatan menurun. Ketika ketaatan menurun kamu akan terbisik godaan, dan jika sudah tergoda mungkin akan melintas “untuk apa cape-cape jadwal d schedul pula, mending menikmati hidup”.
5.  Usahakan terus jalankan schedul dan resolusi mingguan,  Setiap minggu lalukan evalusi dan apa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan lagi


6.   Niatkan
7.   Berdoa’a agar selalu di istiqomahkan
8.   Jalankan, dari hal kecil, dari diri sendiri dan dari sekarang juga.

Alhamdulillah, selesai, akhirnya saya bisa tidur :D
Mudah-mudahan bisa diambil baiknya. Jika kita mengingkan dunia maka mintalah pada yang punya. Mengejar dunia tanpa memuja yang punya akan membuatmu kelelahan, dan jika kita mengejar akhirat maka dunia yang mengejarmu. Kita berusaha seimbangkan dunia dan akhirat, dan sampai pada tingkat mendahuluan urusan akhirat ^^

Semangat!

Assalamu’alaikum wr wb

Komentar

  1. Senang banget aku klik artikel ini, baca ini, beberapa paragraf awal udah bikin instrospeksi diri dan mulai inget-inget apa aja yang udah aku lakuin selama ini. Banyak juga kalimat yang bikin aku termotivasi untuk jangan sia-siakan waktu, apalagi untuk maksiat. Semoga kita terhindar dari hal-hal buruk, ya, Kak. ✨

    BalasHapus

Posting Komentar

Pink Hair Girl, Cute