Langsung ke konten utama

Pengaruh Muratal terhadap Konsentrasi

hai. it's been long time no post.
ini tugas program ICT dalam rangka meminimalisir plagiarism pada mahasiswa. berikut makalah saya


PENGARUH MURROTAL TERHADAP KONSENTRASI

MAKALAH

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Nilai Plagirism Checker sebagai syarat kelulusan Pelatihan ICT 2018

Oleh    :
MIR’AH ATKIA NOOR AZMY
1166000083


BANDUNG
2018 M/1439 H


DAFTAR ISI




KATA PENGANTAR


Bismillahirahmanirrahim
Alhamdulillah penulis ucapkan sebagai rasa syukur atas kehadirat Alloh SWT yang mana atas Rahmat dan kehendak-Nya penulis diberikan kesempatan untuk menyusun makalah ini. Sholawat serta salam selalu tercurah limpahkan kepada Habibanaa Muhammad Saw, berkat keberanian, ketulusan hatinyalah kenikmatan iman dan islam sampai pada kita hari ini. Penulis ucapkan terimakasih dengan tulus kepada pihak-pihak yang turut membantu secara langsung maupun tidak langsung penyusunan makalah ini. Kepada bapak pembimbing yang terus memberikan semangat kepada saya selaku mahasiswanya. Juga kepada kedua malaikat saya, ibu dan ayah atas setiap masukan setiap kali penulis bertanya mengenai penulisan yang baik, memberi motivasi dan semangat kepada penulis untuk terus belajar, juga kepada rekan-rekan yang turut memberikan dorongan semangat kepada penulis.

            Penulis beharap makalah ini dapat menjadi bahan pemikiran kedepannya mengenai pentingnya pemahaman pentingnya konsentrasi dalam kehidupan sehari-hari. Saran juga kritik yang membangun untuk penulisan kedepannya sangat penulis harapkan. Akhir kata mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat sesuai dengan tujuan penulisan.


                                                                                                                                                                                                                                    Bandung, Oktober 2018

                                                                                                                                                                                                                                                Penulis



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar belakang


Konsentrasi sangat penting dalam proses pendidikan, sebagaimana diketahui bahwa pendidikan adalah proses belajar-mengajar yang dilakukan sebagai usaha agar potensi anak dapat berkembang dengan kontribusi oleh lembaga formal[1]. Dalam proses pendidikan juga terjadi interaksi transfer pemahaman antara guru dan murid. Dimana proses transfer pemahaman tersebut tak akan berhasil jika pemberi stimulus juga penerima stimulus tidak melakukan penyaringan banyaknya stimulus yang ditangkap oleh indera (dalam psikologi disebut atensi). Guru yang menerangkan misalnya, tidak akan dapat memaparkan ilmunya dengan fokus ketika konsentrasinya terganggu, begitupun penerima ilmu (siswa) tidak akan mendapatkan ilmu dengan baik jika tidak berkonsentrasi melakukan atensi terhadap stimulus yang harusnya ia terima.
            Menurut Slameto dalam[2] Konsentrasi merupakan mengesampingkan semua hal yang tidak berhubungan dan memusatkan pikiran, perhatian terhadap hal yang dituju. Dalam proses belajar-mengajar konsentrasi berarti memusatan pikiran dan perhatian pada stimulus yang diinginkan. Namun demikian Konsentrasi juga tidak hanya diperlukan ketika belajar saja, melainkan semua kegiatan sehari-hari seperti bekerja, berkomunikasi, bermain, semua aspek kehidupan sangat dipengaruhi oleh konsentrasi. Ketika seseorang mempunyai konsentrasi yang bagus maka bisa kita pastikan bahwa kehidupannya akan berjalan sesuai dengan konteks keadaan, karena dengan konsentrasi seseorang dapat memahami kondisi sosial, memahami komunikasi orang, mampu merespon interaksi, dan sebagainya.
            Al-Qur’an merupakan Kalam Alloh SWT yang sangat sempurna, semua persoalan disinggung didalamnya dati mulai hal kecil seperti management waktu hingga persoalan mengenai hukum dan makna kehidupan. Dalam beberapa riwayat dikatakan bahwa dengan hanya membacanya kita mendapatkan Rahmat Alloh SWT. Sebegitu besarnya manfaat AL-Qur’an terhadap pembaca dan pendengarnya maka makalah ini berusaha mencari tahu apakah Al-Qur’an selain juga menjadi petunjuk bagi kehidupan juga mampu membuat individu menjadi lebih berkonsentrasi?

B.  Rumusan Masalah


a)      Apakah muratal itu?

b)      Apakah konsentrasi itu?

c)      Apakah muratal berpengaruh terhadap konsentrasi?

C.  Tujuan Penulisan


Tujuan dari makalah ini antara lain sebagai berikut;

a)      untuk mengetahui dan lebih memahami tentang pengaruh murottal terhadap konsentrasi

b)      untuk memenuhi salah satu tugas proram ICT kampus


BAB II
PEMBAHASAN


A.      Konsentrasi


Konsentrasi merupakan kemampuan untuk memusatkan pemikiran/kemampuan mental terhadap penyortiran informasi yang tidak diperlukan dan berusaha memusatkan perhatian hanya pada informasi yang dibutuhkan. Dengan berkonsentrasi manusia dapat merekam segala hal yang diperlukannya kemudian rekaman tersebut masuk kedalam memori otak untuk selanjutnya dapat lebih mudah dikeluarkan pada saat dibutuhkan. [3]Konsentrasi merupakan kemampuan dalam memusatkan perhatian yang berkaitan erat dengan memori (ingatan) saat menerima informasi[4]. Berkonsentrasi dapat membuat kita lebih mudah dalam melakukan pengambilan memory jangka pendek ataupun memory jangka panjang (longterm and shorterm memory).

Mampu berkonsetrasi berarti memastikan indera agar dalam keadaan sedang memperhatikan. Artinya untuk dapat berkonsentrasi kita dapat mengarahkan indera/sistem persepsi kita agar fokus menerima informasi, dengan demikian bukan hanya dalam belajar, konsentrasi juga dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari agar lebih efektif dalam memahami dan menjalani kehidupan. Namun demikian, tidak semua orang dapat melakukan hal itu dengan baik. Seseorang dapat dikatakan berkonsentrasi ketika ia dapat mengendalikan funsi inderanya dengan maksimal untuk mendapatkan fokus pada stimulus yang diinginkan[2].  Contohnya adalah ketika seorang anak menonton serial kartun di TV, ia berusaha memusatkan mata juga telinganya untuk melihat dan mendengar tokoh kartun dan suara-suara yang berasal dari kartun tersebut, jika ia tidak bisa memusatkan telinga dan matanya dalam menonton kartun tersebut dapat dipastikan si anak tidak dapat mengerti jalan cerita kartun tersebut.

 Dalam segala kegiatan hidup, manusia perlu untuk berkonsentrasi supaya apapun yang sedang ataupun akan dikerjakan dapat berlangsung dengan baik atau sesuai harapan yang harapkan. Dengan mampu memperhatikan atau berkonsentrasi, maka dalam menerima informasi ataupun melakukan sesuatu akan menjadi mudah dan optimal.

Namun begitu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi konsentrasi, diantaranya ialah antara lain pengaruh lingkungan (berupa suara, pencahayaan, temperatur, dan desain belajar), modalitas belajar, pergaulan, dan psikologi seperti : motivasi, kondisi kesehatan, dan merasa jenuh[5]

Konsentrasi merupakan sensasi di dalam tubuh yang mengaktifkan pikiran. Dalam mengaktifkan sensasi itu diperlukan suasana yang tenang dan rileks, karena seseorang tidak akan dapat menggunakan otaknya dengan maksimal apabila berada  dalam keadaan tegang. Seseorang dapat berkonsentrasi apabila berada dalam keadaan yang rileks, tidak ada hal yang membuatnya merasa terancam hingga merasa tegang Nuryana dalam[6]

B.            Meningkatkan konsentrasi


Faktor yang mempengaruhi konsentrasi salah satunya adalah usia yang mana kemampuan konsentrasi akan berkembang sesuai dengan usia dan pada anak-anak kemampuan konsentrasi terbatas bila dibandingkan dengan orang dewasa[4].

Berbeda dengan Flanagan yang mengungkapkan bahwa ada beberapa cara untuk meningkatkan konsentrasi, diantaranya meminimalisir jumlah gangguan dalam ruangan, memberikan umpan balik dengan segera guna memotivasi anak agar tetap bekerja atau mengarahkan kembali perhatiannya pada tugas yang sedang dikerjakan[7] . Adapula Faktor yang mempengaruhi konsentrasi menurut  ialah lingkungan (berupa suara, pencahayaan, temperatur, dan desain belajar), modalitas belajar, pergaulan, dan psikologi. Beberapa faktor yang menyebabkan gangguan konsentrasi, yaitu tidak memiliki motivasi diri, suasana lingkungan yang tidak kondusif, kondisi kesehatan, dan merasa jenuh[8]. Adapun Menurut Aini dalam Very Julianto[9] berpendapat bahwa ketegangan otot dan juga ketegangan pikiran merupakan penyebab  kesulitan untuk dapat berkonsentrasi. Muratal memberikan efek ketenangan dalam tubuh sebab di dalamnya terdapat ada unsur meditasi, dan relaksasi. Rasa tenang ini mampu memberikan respon positif yang sangat berpengaruh positif[10].

Menurut Oken[9] musik dapat memiliki efek terapeutik pada pikiran dan tubuh manusia. Efek suara memengaruhi keseluruhan fisiologis tubuh pada basis aktivasi korteks sensori dengan aktivitas sekunder lebih dalam pada neokorteks dan beruntun  ke dalam sistem limbik, hipotalamus, dan sistem saraf otonom. Saraf kranial kedelapan dan kesepuluh membawa impuls suara melalui telinga. Dari sini, saraf vagus, yang membantu regulasi kecepatan denyut jantung, respirasi dan bicara, membawa impuls sensorik motorik ke tenggorokan, laring, jantung, dan diafragma. Para ahli terapi suara menyatakan saraf vagus dan sistem limbik (bagian otak yang bertanggung jawan untuk emosi) merupakan penghubung antara telinga, otak, dan sistem saraf otonom yang menjelaskan bagaimana suara bekerja dalam menyembuhkan gangguan fisik dan emosional (Oken, 2004).

Kemudian terdapat penelitian yang mempelopori adanya terapui musik secara religi. Ini bisa disebut dengan perangsangan auditori murattal. Perangsangan auditori murattal adalah bacaan ayat-ayat suci Al-Quran yang dikemas dalam bentuk MP3 yang dijadikan perangsangan pendengaran. Ayat-ayat suci Al-Quran mempunyai efek terapeutik bagi yang membaca dan yang mendengarkan, Oken dalam[9]. Terapi perbaikan komsentrasu dengan alunan bacaan AlQur’an. Stimulan murottal Al-Qur’an dapat dijadikan alternatif terapi baru sebagai terapi relaksasi bahkan lebih baik dibandingkan dengan terapi audio lainnya karena stimulan Al-Qur’an dapat memunculkan gelombang delta sebesar 63,11% (Abdurrachman dalam  Eva Dwi Mayrani)

C.      Dampak muratal terhadap konsentrasi

Secara etologi kata Murottal berasal dari bahasa Arab Muratal yang artinya ‘Membaca’ dengan lagu, diartikan dengan membaca yang bagus dengan irama. Sedangkan Irama dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah gerakan berturut-turut secara terartur, yaitu  bunyi lagu  yang turun naik secara berartutan[11]. Hal ini dapat diartikan bahwa Muratal bukan hanya sekedar membaca tetapi juga melibatkan kemampuan atau skill mengolah suara, sehingga ketika sang pembaca membaca Al-Qur’an yang terdengar adalah alunan suara ayat Al-Qur’an yang merdu, bukan terbata-bata.

Muratal bisa didengarkan secara langsung maupun tidak langsung, sebagai contoh; seseorang membaca Al-Qur’an dengan penuh penghayatan dengan skill olah suara maka dapat dikatakan kita mendengarkan muratal secara langung. Begitu juga ketika kita mendengar suara rekaman bacaan merdu AL-Qur’an, walaupun tidak secara langsung namun keduanya merupakan sama-sama kegiatan mendengarkan Muratal. Seperti apa yang dikatakan oleh Roshinah dkk (2011) Murottal dapat didefinisikan sebagai rekaman suara Al-Quran yang dilakukan oleh seorang Qori pembaca Al-Quran[12].
Dalam suatu penelitian mengatakan bahwa muratal membawa dampak positif terhadap konsentrasi. Hal itu disebabkan karena kuman-kuman dalam tubuh manusia berhenti bergerak ketika didengarkan ayat-ayat Al-Quran dan secara otomatis hal tersebut akan membantu berpengaruh terhadap konsentrasi. Dan berbagai penelitian lain yang turut mendukung penelitian tersebut. Oleh karena itu makalah ini bertujuan untuk menguji ke-reabilitasan penelitian tersebut.
Menurut Heru antunan Al-Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia yang dapat mengaktifkan hormone endorphin alami, menurunkan homon-hormon stres, mengalihkan rasa takut, tegang dan cemas juga meningkatkan perasaan rileks, turut mengambil bagian dalam memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktifitas gelombang otak[13].
Wahyudi dalam Sari[14] mengatakan bahwa Al-Qur’an sebagai penyembuh telah dibuktikan, orang yang membaca AL-Qur’an atau mendengarkan akan mengalami perubahan detak jantung, perubahan arus listrik di otot dan perubahan sirkulasi darah. Perubahan-perubahan yang terjadi itu mampu menunjuang pada peningkatan daya konsentrasi para pendengarnya. Aini dalam Very Julianto[9] berpendapat bahwa ketegangan otot dan juga ketegangan pikiran  dapat menyebabkan kesulitan dalam berkonsentrasi. Mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan relaksasi dan meditasi dengan mendengarkan Al-Qur’an yang memberikan efek ketenanangan. Sehingga timbulah rasa tenang sebagai respon positif yang berpengaruh[10].

Terdapat beberapa penelitian terkait pengaruh Muratal terhadap konsentrasi,, berikut penelitian-penelitian yang penulis dapatkan melalui studi literatur:

1)      Dalam Faradisi, Seorang direktur utama Islamic Medicine Institute for Education and Research di Florida, Ahmad al-Qadhi. Meneliti apakah Al-Quran memberikan pengaruh terhadap manusia dengan menggunakan perspektif fisiologi dan psikologi. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa dengan mendengarkan alunan ayat suci Al-Quran dapat berpengaruh secara signifikan menurunkan ketegangan urat saraf reflektif. Hasil tersebut tercatat dan terukur secara kualitatif dan kuantitatif oleh sebuah alat berbasis komputer[12]
2)      Penelitian Dr. Al Qadhi di Florida Amerika Serikat, membuktikan bahwa bacaan Al-Qur’an, menimbulkan perubahan psikologis yang besar baik yang bisa berbahasa arab ataupun tidak. Juga berpengaruh secara umum kepada subjek dengan merasakan penurunan depresi dan kesedihan, menimbulkan ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit. Penelitian itu menggunakan peralatan elektronik terbaru guna mendeteksi detak jantung, tekanan darah, ketahanan kulit dan otot terhadap aliran listrik. Hasil percobaannya tersebut mengatakan bahwa bacaan Al-Qur’an 97% dapat melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit[9].
3)     Penelitian tersebut diperkuat dengan hasil Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, bahwa Al-Qur’an terbukti 97%  dapat mendatangkan ketenangan bagi pendengarnya. Diperkuat kembali oleh penelitian Muhammad Salim di Boston, dengan 5 relawan; 3 pria dan 2 perempuan, Kelima orang tersebut sama seklai tidak mengerti bahasa arab dan merekapun tidak diberitahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an. Dari hasil penelitiannya itu responden mendapatkan ketenangan sampai 65% mendengarkan murotal dalam bahasa arab dan 35% ketika mendengarkan muratal yang bukan merupakan ayat Al-Qur’an Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kecemasan sangat berpengaruh terhadap kemampuan konsentrasi, dan konsentrasi dapat diminimalisir dengan mendengarkan murattal. Dengan menurunnya tingkat kecemasan, maka faktor penghambat konsentrasi akan berkurang sehingga tingkat konsentrasi akan meningkat[9].

Mendengarkan Murotal dapat memberikan ketenangan, dengan menurunnya kecemasan, menurunnya ketegangan otot juga ketegangan pikiran pada pendengar. Karena konsentrasi merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia dengan demikian konsentrasi merupakan usaha individu dalam memfokuskan perhatiannya terhadap suatu objek, sehingga individu dapat memahami dan mengerti objek yang diperhatikannya.

Divided attention (perhatian yang terpecah) dapat dikurangi dengan Konsentrasi. Divided attention terjadi karena pikiran dalam memahami masalah saling berkompetisi dan memecah perhatian[9]. Perhatian individu akan mudah beralih dari suatu objek ke objek lain apabila individu tersebut tidak dapat berkonsentrasi. Hal ini menyebabkan individu kurang mampu memahami suatu objek secara utuh. Hal ini dikarenakan adanya proses Long Term Potential (LTP) dan Long Term Depression (LTD). LTP dan LTD adalah suatu proses asosiasi neuron dalam otak. Neuronneuron yang ada dalam korteks manusia akan saling berkoalisi dan juga berkompetisi. Neuron-neuron yang saling berkoalisi akan saling membantu dan menguatkan proses sinapsis antar maeraka. Sedangkan neuro-neuron yang berkompetisi akan saling melemahkan. Proses ini akan menghasilkan koalisi neuron sebagai pemenang. Koalisi neuron yang menang akan memberikan pengalaman belajar[15]. Konsentrasi yang baik juga menjadi salah satu faktor yang dapat membawa keberhasilan dalam proses pembelajaran. Konsentrasi menjadi kunci dalam proses memori baik saat menyimpan informasi atau saat mengeluarkan informasi[9]. Individu yang mengalami gangguan dalam konsentrasinya menjadi kesulitan dalam memfokuskas konsentrasinya. Hal ini membuat individu tersebut membutuhkan waktu lebih lama dalam menangkap informasi yang disampaikan[15]. Individu yang mengalami gangguan dalam konsentrasinya menjadi kesulitan dalam memfokuskas konsentrasinya. Hal ini membuat individu tersebut membutuhkan waktu lebih lama dalam menangkap informasi yang disampaikan[9]. Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada sesuatu yang berkaitan dengan memori (ingatan), merupakan suatu proses sentral dalam perkembangan kognitif[4]. Konsentrasi adalah pemusatan atau pengerahan (perhatiannya ke pekerjaannya atau aktivitasnya)[8]




BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan


Muratal merupakan suara lantunan ayat Al-Qur’an yang dengan mendengarnya membawa pahala, namun selain itu mendengarkan Murtal juga mampu membuat pendengar lebih konsentrasi. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh ilmuan-ilmuan yang tertarik meneliti kebenaran dari permasalah diatas. Dan hasil dari berbagai penelitian diatas mengahasilkan kesimpulan bahwa terdapat dampak positif pada subjek penelitian ketika didengarkan Muratal dan diminta mengisi soal penguji konsentrasi.

B.    Saran


Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Penulis dengan beberapa gangguan keadaan yang tidak terprediksi mengambil referensi bukan dari jurnal yang up to date atau dalam kata lain penuli menggunakan sumber jurnal penelitian yang dipublikasikan 5 tahun kebelakang. Saran untuk para pengemban ilmu selanjutnya adalah untuk mencari referensi yang up to date  dan dapat dipercaya.




DAFTAR PUSTAKA








[1]      R. E. Izzaty, “Pentingnya Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini : Sudut Pandang Psikologi Perkembangan Anak,” 2014.

[2]      A. C. Setiani, “MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 KARANGCEGAK, KABUPATEN PURBALINGGA,” Pendidikan, 2014.

[3]      A. Nuryana, “Efektivitas brain gym dalam meningkatkan konsentrasi belajar pada anak,” Ilm. Berk. Psikol., vol. VOl.12 No., pp. 88–98, 2010.

[4]      F. M. Suwardhani, “PERBEDAAN TINGKAT KONSENTRASI PADA SISWA YANG  MELAKUKAN SARAPAN PAGI DENGAN YANG TIDAK MELAKUKAN SARAPAN PAGI DI SDN GONDANG III KECAMATAN NAWANGAN PACITAN,” Surakarta, 2013.

[5]      R. D. Ditasari, A. Mujab Masykur, and J. P. Soedarto, “HUBUNGAN ANTARA KESESAKAN DENGAN KONSENTRASI BELAJAR PADA SISWA SMP NEGERI 6 SEMARANG,” J. Psychol.

[6]      Y. Apriyani, “Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Pontianak,” Keperawatan, 2015.

[7]      F. D. Prasanti, “PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA,” Bimbing. dan Konseling, 2015.

[8]      B. A. B. Ii and L. Teori, “Universitas Sumatera Utara,” 2008.

[9]      V. Julianto, R. P. Dzulqaidah, and S. N. Salsabila, “PENGARUH MENDENGARKAN MURATTAL AL QURAN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KONSENTRAS,” Psympathic, J. Ilm. Psikol., vol. 1, pp. 120–129, 2014.

[10]    B. A. B. Ii and A. Anak, “No Title,” pp. 9–32, 2008.

[11]    B. A. B. Ii, A. D. Teori, M. Murottal, and I. Qur, “No Title,” pp. 9–34, 2012.

[12]    F. Roshinah, L. Nursaliha, and S. Amri, “PENGARUH TERAPI MUROTTAL TERHADAP TINGKAT HIPERAKTIF-IMPULSIF PADA ANAK ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVE DISORDER (ADHD),” PELITA, vol. IX, no. 2, pp. 141–145, 2014.

[13]    L. Pratiwi, Y. Hasneli, and J. Ernawaty, “PENGARUH TEKNIK RELAKSASI BENSON DAN MUROTTAL  AL-QUR’AN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI PRIMER,” vol. 2, no. 2, pp. 1212–1220, 2015.

[14]    A. L. B. Masalah, “No Title,” pp. 1–12, 2014.

[15]    V. Julianto, R. P. Dzulqaidah, and S. N. Salsabila, “Pengaruh mendengarkan murattal al quran terhadap peningkatan kemampuan konsentrasi,” 2003.


Komentar

  1. Best casinos in Iowa - JTM Hub
    In the state of Iowa, it's legal to play at casinos owned by the same name. The 세종특별자치 출장샵 first-party option is How do I 목포 출장샵 play at casinos 문경 출장마사지 without 경상남도 출장샵 internet?Where can 동해 출장안마 I play at casinos without internet?

    BalasHapus
  2. Keren banget kak risetnya. Dahsyatnya ayat suci tuh memang Masya Allah

    BalasHapus

Posting Komentar

Pink Hair Girl, Cute