Langsung ke konten utama

Resume Bilal new breed of hero

Bilal

Assalamu’alaikum,,
Alhamduliillah segala puji bagi Alloh atas semua karunianya yang tak terhitung jumlahnya- diantaranya telah memberi saya umur juga inspirasi bagi apa yang akan saya tulis pada postingan kali ini. seorang kakak memberi tugas (bisa disebut tantangan juga) untuk membuat sebuah resume mengenai tokoh terkenal sahabat Rosul yaitu Bilal, namun pada kali ini saya akan mencoba menulis dan men-tauladani beliau dari film animasi yang berjudul Bilal a new breed of hero yang dirilis tahun 2018 lalu.





Film ini sempat membawa pro dan kontra- beberapa berkata bahwa tidak boleh sejarah dibuat animasi mungkin karena bisa menyimpangkan persepsi para penonton atau sejarah Bilal yang asli dapat terkikis oleh film animasi ini wallohu’alam, ada juga kabar yang berisi bahwa pada salah satu scene dimana Bilal di siksa di padang pasir ‘kata’ yang dipertahankan Bilal adalah freedom (kebebasan/ merdeka) bukan ahad (Yang maha Esa), dan beberapa isu lain yang mengatakan ketidak setujuan atau kritik terhadap film animasi ini. namun ada juga yang Pro- bagi saya prbadi mengingat perkembangan jaman- remaja pada saat ini lebih tertarik pada hal berbau internet, daripada membaca buku sejarah tebal hitam putih yang pada lembar kedua saja sudah memberatkan kelopak mata maka lebih banyak menyukai menonton film yang ber-resolusi tinggi dan menarik, dengan membuat animasi bertokoh Bilal bisa disebut inovasi karena sebelumnya film-film bertema sejarah islam tidak cukup menarik perhatian para remaja kecuali mereka yang mempunyai keingin tahuan tinggi dan mempunyai iman (menurut saya pribadi). Karena anak-anak menyukai animasi maka film ini akan sukses membuat mereka penasaran dan menonton sambil belajar sejarah.
Miris memang,, daripada belajar sejarah yang real  terjadi pada masa lalu- pemuda jaman sekarang lebih menyukai film-film fiksi bertema cinta atau genre lainnya yang tercipta dari imajinasi manusia semata. Padahal sejarah Islam adalah hal yang benar-benar terjadi di masa lalu dengan suka duka, rintangan, konflik dan problem solving yang benar-benar terjadi sehingga pastilah lebih banyak hikmat yang dapat dipetik dan bermanfaat daripada film fiksi. Saya pribadi penyuka film Marvel  Avanger yang terkagum-kagum akan betapa apiknya alur tersebut tentang bagaimana setiap film superhero dapat bersambungan dan terkait dari eps Spiderman, Dr. Stranger, Ironman, Captain America dan lain-lain. Saya terkagum-kagum “wahh hebat bgt, ko kaya nyata ya, resolusinya bagus, keren bgt mereka, memipin perang untuk mempertahankan bumi dan menyelamatkan manusia di seluruh dunia, cool  abis!!” sampai-sampai melupakan Fakta bahwa itu hanyalah sebatas imajinasi penulis skenario saja, saya melihat mereka para superhero seperti manusia terkeren di dunia sampai dimana pemahaman dalam diri menyeruak menolak dan kesadaran bahwa semua itu hanyalah Fiksi muncul kedaratan, mungkin Tony Stark tampak cool dan mengagumkan dengan kecerdasan, keberanian dan kekayaannya di film Ironman tapi di dunia nyata siapa yang tahu? Jadi apa yang kita kagumi? Kegigihannya dalam berjuang atau kemampuannya dalam ber-acting?  
            Kemudian saya jatuh cinta pada karekteristik kepribadian Rosul yang benar-benar real  terjadi tanpa butuh dimanifulasi, ditambah-tambahkan atau ditayangkan di bioskop. Jika para superhero diatas adalah penyelamat dunia, mereka masih mempunyai ego pribadi, Dr. Strange penyihir dengan kebanggaannya pada gelar Doctor, Tony Stark dengan kebanggaannya akan kekayaan, Dr. Banner dengan kebangaannya akan pengetahuan dan gelar, maka Rosul adalah orang berilmu tinggi yang tak haus akan pujian, orang tampan tanpa haus akan perhatian, orang bermanfaat tanpa haus akan ketenaran, seorang ayah yang penyayang, seorang suami yang romantis, seorang teman yang setia, seorang kakak yang mengayomi, seorang adik yang hormat,dan seorang pemberani dengan memimpin perang. Dan ini perang sungguhan bukan perang yang hanya dilakukan di layar kamera. Sehingga setiap kali saya menonton film-film actions maka pikiran yang pertama keluar adalah “Rosulku lebih keren daripada kamu” setiap kali saya melihat pemeran utama yang pemberani, cerdas dan bijaksana maka ingatan akan rosul akan datang otomatis­ sehingga pantaslah apabila Beliau merupakan manusia paling sempurna di dunia <3
Haha, oke kita kembali ke topik. Jadi film ini benar-benar merubah cara pandang saya terhadap Bilal. Bila sebelumnya saya memandang Bilal adalah sahabat rosul berkulit hitam yang berasal dari kalangan budak, berakidah kuat dengan tetap mempertahankan akidahnya walaupun disiksa sedemikian rupa diatas padang pasir yang sangat panas dan bersuara indah sehingga menjadi muadzim, sekarang saya melihat Bilal sebagai seorang sahabat Rosul yang bermental baja, berkasih sayang, intelek pada jamannya, seorang yang berintegritas. Kenapa semua karakteristik itu bisa saya katakan ada pada diri seorang Bilal? Tenang- saya tidak men-judgement tanpa bukti, kita bahas dari cerita awal film tersebut sehingga kronologis atau alurnya dapat menjadi bukti bahwa karakteristik sifat-sifat tadi benar-benar ada pada diri Bilal, walaupun film tersebut dicampur dengan beberapa scene yang mungkin dimanifulasi atau terdapat scene yang ditambah atau dikurangi dari sejarah Bilal yang asli tapi setidaknya film tersebut menjadi hikmah dan pembelajaran sehingga mendorong dan memotivasi kita menjadi pribadi yang bermental kuat, pemuda tangguh namun berhati tulus dan optimis untuk berjuang.




Sinopsis
            Bilal adalah seorang anak laki-laki dengan satu saudara perempuan bernama Ghufaira, ia tinggal di sebuah desa bersama ibu dan Ghufaira. Bilal sangat menyayangi ibunya dan hidup dengan bahagia sampai suatu hari sekelompok yang tak dikenal menyerang kampungnya, ia bersama ibu dan adiknya bergegas lari ke rumah­ sang ibu menyembunyikan Bilal dan adiknya di dalam lemari, Bilal yang masih kecil hanya bisa menurut, dengan cepat kelompok tadi masuk menyerang rumahnya mendobrak pintu yang menimbulkan suara keras mengerikan membuat jiwa seorang anak kecil kian ketakutan ditengah kebingungan, dengan jiwa anak kecilnya yang polos tidak mengerti apa-apa Bilal melihat dengan mata kepalanya sendiri manusia-manusia itu membunuh ibunya di depan mata, perasaan ngeri, bingung, khawatir dan takut yang mendominasi, ketakutan akan ibunya membuatnya mendobrak pintu lemari dan berlari mendekati ibunya yang mungkin tengah meregang nyawa. Pada hari itu kehidupan normalnya sebagai anak kecil bahagia bersama ibu dan adiknya telah direnggut paksa, ibunya tiada- rumahnya tiada- kampung damainya tiada, menyisakan kepingan memori menyakitkan yang dibawanya tumbuh dewasa.
            Mimpi itu datang lagi- pengalaman traumatis yang berusaha dilupakan- muncul ke permukaan melalui mimpi, Bilal yang telah memasuki usia remaja terbangun di kamarnya sebagai seorang budak, Ghufaira datang memberinya koin dan menyarankan Bilal untuk memberikannya pada Dewa (berhala) agar Bilal dapat terbebas dari mimpi buruknya, namun Bilal menolak halus saran adiknya dan mengatakan lebih memilih untuk membeli sesuatu yang dapat dimakan. Kemudian dia keluar- sekelilingnya penuh pasir dengan panas terik, anak-anak bermain saling berlarian, pekerja kuli, dan pedang berhamparan, bilal mendengus sesaat kemudian mulai berjalan. Perjalanan dihiasi para pekerja yang tengah berjuang untuk hidup dan para pembeli yang tengah menghamburkan uang, penjual berhala berteriak mempromosikan patung dagangan; berhala untuk ketenaran- berhala untuk kesuburan- berhala untuk segala yang diinginkan manusia, para penunggang unta meleok begitu megah diantara pejalan kaki. Kehidupan sangat tidak adil- beberapa beruntung lahir dalam kekayaan dan beberapa tidak beruntung lahir dan menjadi budak sepertinya, seperti kasta yang sulit diubah. Seketika pandangannya tertuju pada sebuah batu hitam besar berbentuk persegi (ka’bah) dengan patung berhala besar diatasnya, ia mencelos- apakah dengan memberi dewa itu uang seperti apa yang masyarakat lakukan, seperti apa yang disarankan Ghufaira tadi maka hidupnya akan berubah? Suara itu menggodanya, suara si peminta uang dengan alasan untuk dewa itu membuat para warga berbondong-bondong memberikan uang mereka dengan harapan dewa mengabulkan keinginanan mereka. Ketika pembicara itu mengatakan untuk memberikan uang dan hanya ada satu koin yang ada di genggamannya- ia hampir tergoda namun kesadarannya kembali dan tetap mempertahankan koinnya.
            Dilain sisi, Ghufaira mendapatkan kesulitan karena anak majikannya yang bernama Safwan- hendak menjadikan ghufaira bidikan untuk bercobaan panahnya, sebagai budak ia hanya bisa meminta belas kasihan dengan airmata yang mengalir ketakutan, tepat sebelum panah itu lepas dari genggaman Safwan- Bilal datang membalas Safwan hingga terjadi perkelahian yang diakhiri dengan kemenangan Bilal. Hal ini terlihat oleh seorang laki-laki dan menjadi permasalahan berlanjut yang merugikan Bilal, karena safwan kalah ditangan seorang budak secara tidak langsung telah mempemalukan kehormatan ayahnya. Puncaknya adalah ketika ayah Safwan yaitu Ummaya memanggil Bilal ke peraduannya, disana ia mendapatkan perendahan yang mengatakan bahwa Bilal tak lebih dari apel milik Ummaya, seolah memberitahu Bilal akan posisinya dan sadar diri sebagai budak sampai memberi hukuman cambukan. Kesakitan fisik dan psikologis didapat Bilal malam itu,, bagaimana seorang dapat tetap percaya diri bahkan ia sama sekali  tak berdaya ketika tuannya dapat dengan mudah mencambuk atau membunuhnya dengan jari telunjuk- ia hanyalah budak dan terus begitu, seperti borgol rantai- perbudakan itu menjerat- akan sangat keras untuk dapat diputuskan. Perkataan Umayya begitu kuat menusuk hati Bilal hingga ia tak berani untuk sekedar berharap mendapat kemuliaan dan bebas dari budak.
            Suatu hari setelah Bilal berlatih kuda milik tuannya ia melihat seorang anak yang berusaha menggapai uang di sebuah kendi ditangan patung berhala, dengan lembut bilal memberitahu anak itu untuk tidak mencuri dari berhala karena merupakan perbuatan tercela, terlebih perbuatan itu akan menyebabkan anak itu mendapat masalah atau dipukuli para penjaga berhala. Bilal memberikan Roti yang dibelinya agar si anak yang kelaparan dapat makan. Kejiadian itu terekam oleh mata oleh Abu bakar yang tertarik akan tindakan Bilal- sehingga abu bakar bertanya “apakah kamu lebih peduli pada bocah pengemis daripada dewa?” mendengarnya Bilal menunduk memberi hormat dan mengatakan akan ketidak sopanannya karena ia hanya seorang budak. Namun ternyata reaksi yang diberikan Abu bakar justru membuat bilal tercengang karena Abu Bakar sebagai orang pedagang kaya tidak menerima penghormatan dari budak- dan mulai membicarakan tentang kesetaraan antar manusia, Bilal yang masih terjebak dalam kerendah diriannya tetap bersikeras bahwa kesetaraan itu tidak ada untuk budak, sehingga Bilal melangkah pulang namun kata-kata Abu Bakar dengan jelas masuk ke sudut hatinya “ingatlah nak, orang yang kuat adalah mereka yang mampu memilih takdir mereka”
            Suatu hari sa’ad sahabat Bilal terkena masalah karena mengambil air tanpa memberi uang pada berhala,  para pemimpin berhala datang menyiksa Bilal dan sahabatnya sampai tiba-tiba hamzah datang menyelamatkan. Hamzah sang singa Alloh datang dan mengatakan bahwa dari dulu air adalah hak masyarakat dan milik bersama hingga rombongan itu terpaksa pulang. Kejadian hamzah tersebut mengetuk hati Bilal akan adanya orang-orang terkemuka yang membawa keadilan terhadap budak- bukti bahwa semua manusia setara di perjuangkan oleh hamzah di depan matanya, karenanya Bilal kemudian menemui Abu Bakar kembali, disana ia mendapatkan pemahaman bahwa ajaran yang dibawa nabi Muhammad adalah ajaran yang memandang manusia sama, tidak ada perbudakan, jika Bilal merasa rendah diri karena ia seorang budak itu karena Bilal memperbudak dirinya sendiri, begitu pula Umayya sang majikan Bilal adalah Budak dari keserakahan. Dari sana keyakinan bahwa semua manusia sama tumbuh kembali dan mulai tertanam dalam jiwa, mengikis perasaan rendah diri sebagai budak.
            Suatu hari berita tentang Bilal yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad sampai ke telinga Umayya, Bilal dengan segenap iman dan kejujurannya menjawab dengan jujur bahwa ia telah memeluk agama Rosul, hal itu membuat Umayya murka- merasa dipermalukan oleh budaknya sendiri. Umayya mulai menyiksa Bilal agar budaknya tersebut melepaskan keyakinannya- dengan tangan terikat Bilal mendengarkan penawaran Umayya, “bagaimana menurutmu jika aku melepaskan rantaimu?” Bilal termenung sejenak sebelum dengan lugas ia menjawab “aku sudah dibebaskan dari rantaiku”dan apa maksud bilal ia telah dibebaskan padahal jelas tangannya masih terikat? Maksud perkataan Bilal adalah ia telah sudah tak terikat akan perasaan menjadi budak, ia sudah memahami bahwa dalam ajaran rosul semua manusia itu sama, ia sudah terlepas dari perbudakan yang ada dalam dirinya sendiri dan telah kembali lurus dengan keyakinan imannya kepada Tuhan Semesta- Alloh SWT. Bilal merasa ia telah merdeka dari menuhankan tuannya, dari menuhankan manusia, dari menuhankan dunia.
            Umayya terus menawarkan Bilal untuk menjual keyakinannya dengan rumah, kuda, dan kehidupan mewah- tentu sebagai manusia yang notabennya adalah seorang budak bilal pasti tergoda dan bisa saja mengangguk dan kemerdekaan kontan ia dapat. Tapi tidak begitu- bilal seorang laki-laki yang besar dalam lingkungan keras dan kehilangan ibunya di waktu muda telah menjalani hidup yang sulit dan mempunyai iman yang ia sadari lebih berharga daripada kemewahan dunia. Bilal diseret di atas pasir panas dengan terik matahari yang membuat mata meyipit- kedua kakinya di seret dengan badan di tanah diperlakukan seperti kantung beras tak berharga. Diikat terlentang ditengah panasnya padang pasir tanpa air dan makanan- menunggu hukumannya datang, batu itu tampak sangat besar, besar dan berat, bahkan untuk dapat memindahkan batu itu diperlukan 4 orang pria dewasa- dengan tanpa ragu-ragu 4 orang tadi meletakkannya di perut seorang laki-laki kelaparan yang tak bertenaga.
Abu Bakar menjadi satu dari banyaknya saksi kekejaman Umayya- Abu Bakar mencoba menolong Bilal, Menawar harga Bilal yang dengan harga yang sangat tinggi. Sementara itu penawaran juga diberikan Safwan kepada bilal yang tengah menahan sakit agar agar ia meninggalkan keyakinannya. Namun Keyakinan itu telah tertancap dalam dalam jiwanya- maka kata yang keluar ditengah siksaan panasnya pasir dan  beratnya batu besar diatas tubuhnya adalah Ahad ahad ahad,,, tetap satu yaitu Alloh, iman begitu mahalnya hingga hrga kebebsaran dari budak tak mampu menggoda Bilal saat disiksa sebegitu kejamnya.
Abu Bakar dengan harga tinggi berhasil membeli Bilal dari perbudakan Umayya, namun hal itu tidak berlaku bagi Ghufaira, Umayya dengan kejamnya berkata bahwa Ghufaira tidak dijual dan diberikan kuasa atasnya kepada Safwan. Tiga bulan berlalu Bilal pergi hijrah bersama Rosululloh dan orang-orang mukmin ke Yasrib, disana ia beserta orang-orang muslim membangun mesjid pertama di Yasrib. Karena saat itu islam belum tegak maka proses penyebar luasan Deenul Haq itu gencar di lakukan- tak terkecuali ke Mekah, demi menegakkan islam di negara kelahiran maka peperanganpun terjadi, Bilal yang sebelumnya telah berlatih pedang bersama Umar ikut serta pada peperangan itu, bahkan Bilal termasuk tentara yang berada di jajaran pertama. Satu dari banyak pembelajaran dapat kita ambil disini- ketika Bilal dengan kemarahan belajar pedang maka ia mendapat kekalahan- lalu Abu Bakar datang dan bekata bahwa senjata untuk berperang bukanlah pedang melainkan Pikiran. Kemudian tedapat kata-kata menyentuh disana bahwa seorang yang kuat adalah dia yang mampu menahan amarahnya.
Perangpun terjadi, dengan jumlah para pejuang muslim yang sangat sedikit apakah mungkin tentara islam akan menang? Orang-orang kafir menyepelakan bahkan menertawakan jumlah kaum muslimin yang sedikit- mungkin mereka menyebut bahwa pejuang islam itu tengah mencari mati (mungkin). Tapi dengan kehendak Alloh malaikat turun dan membantu peperangan tersebut, (saya tak akan banyak membicarakan tentang kronologis peperangan- karena yang pasti peperangan adalah peperangan, disana ada darah yang dikorbankan para pejuang Alloh untuk menegakkan deenul haq juga terdapat semangat para mujahidin- bahwa kemenangan yang terlihat imposible itu akan menjadi mungkin bila mereka bersama dengan ridho Alloh).
Umayya memandang Bilal- menyeru dengan ejekan budak untuk bertarung dengannya. Kejadian yang sangat ironis- dulu Bilal dijajah fisik dan psikologisnya hingga menjadi pribadi pesimis akan kebebasannya. Namun disini, dipadang pasir ini ditengah peperangan ini ia memerangi mantan majikannya sendiri. Bilal memperjuangkan ajaran yang dibawa sang Rosul yaitu kebenaran Haq dan Umayya dengan kekeras kepalaan membawa keyakinan nenek moyangnya berhala beserta segala kerusakan akidah yang melenceng dari agama Alloh. Peperangan adalah sesuatu yang islam hindari- terdapat beberapa syarat atau kriteria sebelum rosul mengambil jalan perang, karena perang tetap perang,,, walapun Bilal mampu mengalahkan Umayya, walaupun tentara muslim meraih kemenangan, tapi perang adalah perang dimana terjadi pertumpahan darah, tejadi kemenangan dan terjadi kerugian,, Hamza sang singa Alloh yang menjadi pemimpin perang telah menjadi syuhada- seorang yang meninggal karena menegakkan agama Alloh beserta para mujahid muslim yang lain. (sedih banget aselian :(( )
Berita Umayya yang meninggal di tangan bilal sampai kepada Safwan. Hingga pada suatu hari Islam telah berhasil membebaskan kota mekah dari kekafiran Bilal menemui Safwan, dengan rasa sakit hati karena ia berpikir bahwa adiknya telah di bunuh, Bilal tetap menjadi muslim yang patuh dengan tidak bertindak gegabah membunuh Safwan, dengan tenang bilal bertanya kepada safwan “kenapa engkau membunuhnya (ghufaira)” dan jawaban yang keluar sangat ambigu “jawabannya ada diluar sana (menunjukkan jendela yang terhubung ke halaman rumah safwan)” bilal beranjak dan seekitka kebahagiaan menyelimuti hatinya, adiknya tengah membersihkan halaman dalam keadaan sehat tanpa cacat. “disini dia bebas. Untuk menjadi satu-satunya aset kemanusiaan saya” ucap Safwan.
Maka pada hari itu Alhamdulillah patung berhala diatas ka’bah berhasil disingkirkan, dengan kata lain segala kekafiran bangsa jahiliyah dapat terhapus dengan adanya ketegakkan islam di mekah. Juga pada hari itu Bilal menjadi orang pertama yang mengumandangkan Adzan di mekah <3

Karakteristik Bilal
o   bermental baja, Bilal seorang anak kecil yang kehilangan Ibu dan kebebasan pada masa kecilnya- jika mengacu pada ilmu psikologi maka lehilangan seorang yang sangat dicintai berpotensi menyebabkan depresi. Masa anak kecil adalah masa untuk belajar, bermain dan bermain. Namun hal itu berbeda dengan Bilal kebebasannya untuk bermain terenggut dengan status budaknya yang hanya diperbolehkan berdiri apabila diperintah berdiri, diperbolehkan duduk apabila tuannya menyuruhnya duduk- sangat berbeda kontras. Sehingga kenapa Bilal mempunyai mental kuat? Ia terbentuk dengan kehidupan yang keras namun ia mampu untuk terus berrjalan di tengah problematika hidupnya, mungkin jika kita lihat realitas kita pada jaman kita saat ini ada banyak sekali remaja yang tak mampu berjalan dalam problematikanya, seperti; bunuh diri ketika putus cinta, bunuh diri ketik gagal masuk univ terfaforit- mereka stuck akan permasalahan merekasehingga  memutuskan jalan terakhir mengakhiri problemnya, sedangkan bilal semasa hidupnya sangat dipenuhi drama; kehilangan orang yang dicinta di depan mata, kehilangan kebabasan, penyiksaan berat, perbudakan yang begitu mengikat namun ia tetap berjalan pada porosnya- tetap berjalan menghadapi problematika hidupnya, sehingga kisah hidupnya menjadi inspirasi bagi kita semua <3
o   berkasih sayang, cinta adalah perasaan atau dorongan untuk saling melindungi, saling memberi, saling menghargai. Kasih bilal pada adiknya sangat tulus- setelah ibunya berpesan untuk untuk menjaga adiknya bilal sebagaimana diceritakan pada animasi diatas sangat menghargai dan menjaga adiknya- ketika safwan menjadikan Ghufaira sebagai bidikan panahnya bilal datang dan menolong Ghufaira, secara keseluruhan tidak diceritakan bilal berperangai buruk padanya.. itulah cinta, menjaga adiknya, menghormati adiknya.
o   intelek, pada jaman jahiliyyah- para pemuka di Mekah mengetahui kebenaran akan agama yang dibawa rosul, namun sebagian dari mereka merasa sombong- tidak mau disama-derajatkan dengan budak, bahkan menghalangi dakwah rosul (dengan banyaknya penganut agama Alloh yang haq maka bisnis penjualan patung berhala akan terganggu), karena itulah mereka disebut Jahiliiyah; mengetahui kebenaran namun menolak kebenarannya dan bersikeras dengan ajaran nenek moyangnya yang menyembah berhala. Namun ternyata bilal yang notabennya adalah seorang budak mempunyai jiwa yang  bersih dari kesyirikan dapat menerima kebenaran. Dalam proses menerima kebenaran itu apakah mungkin tidak melewati proses berpikir yang sangat panjang? Bilal berpikir- berpikir- dan berpikir dan karena kehendak Alloh kebenaran itu dapat diterima pikiran dan hati Bilal sehingga Bilal menjauhkan dirinya agar tidak menjadi budak manusia ataupun budak dunia, bilal mengabdikan dirinya menjadi hamba Alloh hingga berjuang ditengah siksaan panas pasir. Jadi diantara para pemuka Mekah yang kafir dulu Bilal adalah seorang intelek yang mampu menerima kebenaran agama yang dibawa rosul.
o   berintegritas, orang beritegritas sering dikatakan sebagai orang yang mempunyai kepribadian jujur dan berkarakter kuat, pada kasus bilal kita lihat akan bagaimana bilal berani mengambil tindakan untuk berkata jujur akan dirinya yang menganut agama islam walaupun tahu konsekuensi yang akan ia dapatkan setelah pengakuannya tersebut. Dari film tersebut membuat saya memahami karakter bilal yang kuat- dulunya ia seorang yang pesimis akan kebebasan namun setelah memahami ajaran islam beliau mulai paham bahwa kebebasan ada dalam dirinya sendiri sehingga ia mampu menjadi seorang berkaraker kuat dalam kegigihannya mempertahankan akidah, juga berkarakter kuat pemberani dalam berperang melawan kaum kafir pada barisan pertama perang.
Mungkin hanya sekian yang dapat saya tulis, segala kesalahan berasal dari saya pribadi sehingga apabila terdapat kata yang bermakna kabur atau tisak sesuai dengan sejarah mohon untuk dikritiki secara membangun untuk kebaikan pembaca juga saya pribadi.
Mudah-mudahan tulisan ini menjadi penyemangat untuk pembaca semua dari mentauladani sejarah dari Bilal diatas- aamiin... <3

Komentar

  1. Setuju sih, anak remaja sekarang malah lebih suka menonton abang-abang korea daripada mengenal sejarah. Mungkin ini lah kenapa dibuat versi animasi agar target yang menonton adalah anal dibawah umur sekaligus mengajarkan nilai sejarah.

    BalasHapus
  2. Jujur sebelumnya saya penasaran sekali dengan film ini, tapi kemudian tidak mendapatkan cara supaya bisa menontonnya. Terima kasih sudah berbagi ceritanya, Kak

    BalasHapus
  3. Semoga ditayangin di tv deh ini, menarik sihh ini

    BalasHapus

Posting Komentar

Pink Hair Girl, Cute