Bilal
Assalamu’alaikum,,
Alhamduliillah segala puji bagi Alloh atas semua
karunianya yang tak terhitung jumlahnya- diantaranya telah memberi saya umur
juga inspirasi bagi apa yang akan saya tulis pada postingan kali ini. seorang kakak
memberi tugas (bisa disebut tantangan juga) untuk membuat sebuah resume
mengenai tokoh terkenal sahabat Rosul yaitu Bilal, namun pada kali ini saya
akan mencoba menulis dan men-tauladani beliau dari film animasi yang berjudul
Bilal a new breed of hero yang dirilis tahun 2018 lalu.
Film
ini sempat membawa pro dan kontra- beberapa berkata bahwa tidak boleh sejarah
dibuat animasi mungkin karena bisa menyimpangkan persepsi para penonton atau
sejarah Bilal yang asli dapat terkikis oleh film animasi ini wallohu’alam,
ada juga kabar yang berisi bahwa pada salah satu scene dimana Bilal di
siksa di padang pasir ‘kata’ yang dipertahankan Bilal adalah freedom (kebebasan/
merdeka) bukan ahad (Yang maha Esa), dan beberapa isu lain yang
mengatakan ketidak setujuan atau kritik terhadap film animasi ini. namun ada
juga yang Pro- bagi saya prbadi mengingat perkembangan jaman- remaja pada saat
ini lebih tertarik pada hal berbau internet, daripada membaca buku sejarah
tebal hitam putih yang pada lembar kedua saja sudah memberatkan kelopak mata
maka lebih banyak menyukai menonton film yang ber-resolusi tinggi dan menarik, dengan
membuat animasi bertokoh Bilal bisa disebut inovasiㄧ karena
sebelumnya film-film bertema sejarah islam tidak cukup menarik perhatian para
remaja kecuali mereka yang mempunyai keingin tahuan tinggi dan mempunyai imanㄧ (menurut saya
pribadi). Karena anak-anak menyukai animasi maka film ini akan sukses membuat
mereka penasaran dan menonton sambil belajar sejarah.
Miris
memang,, daripada belajar sejarah yang real terjadi pada masa lalu- pemuda jaman
sekarang lebih menyukai film-film fiksi bertema cinta atau genre lainnya yang
tercipta dari imajinasi manusia semata. Padahal sejarah Islam adalah hal yang
benar-benar terjadi di masa lalu dengan suka duka, rintangan, konflik dan problem
solving yang benar-benar terjadiㄧ sehingga
pastilah lebih banyak hikmat yang dapat dipetik dan bermanfaat daripada film
fiksi. Saya pribadi penyuka film Marvel Avanger yang terkagum-kagum akan betapa
apiknya alur tersebut tentang bagaimana setiap film superhero dapat bersambungan
dan terkait dari eps Spiderman, Dr. Stranger, Ironman, Captain America dan
lain-lain. Saya terkagum-kagum “wahh hebat bgt, ko kaya nyata ya, resolusinya
bagus, keren bgt mereka, memipin perang untuk mempertahankan bumi dan
menyelamatkan manusia di seluruh dunia, cool
abis!!” sampai-sampai melupakan Fakta bahwa itu hanyalah sebatas
imajinasi penulis skenario saja, saya melihat mereka para superhero seperti
manusia terkeren di dunia sampai dimana pemahaman dalam diri menyeruak menolak
dan kesadaran bahwa semua itu hanyalah Fiksi muncul kedaratan, mungkin Tony
Stark tampak cool dan mengagumkan dengan kecerdasan, keberanian dan
kekayaannya di film Ironmanㄧ tapi di dunia
nyata siapa yang tahu? Jadi apa yang kita kagumi? Kegigihannya dalam berjuang
atau kemampuannya dalam ber-acting?
Kemudian saya jatuh cinta pada
karekteristik kepribadian Rosul yang benar-benar real terjadi tanpa butuh dimanifulasi,
ditambah-tambahkan atau ditayangkan di bioskop. Jika para superhero diatas
adalah penyelamat dunia, mereka masih mempunyai ego pribadi, Dr. Strange
penyihir dengan kebanggaannya pada gelar Doctor, Tony Stark dengan
kebanggaannya akan kekayaan, Dr. Banner dengan kebangaannya akan pengetahuan
dan gelar, maka Rosulㄧ adalah orang berilmu tinggi yang tak
haus akan pujian, orang tampan tanpa haus akan perhatian, orang bermanfaat
tanpa haus akan ketenaran, seorang ayah yang penyayang, seorang suami yang
romantis, seorang teman yang setia, seorang kakak yang mengayomi, seorang adik
yang hormat,dan seorang pemberani dengan memimpin perang. Dan ini perang
sungguhanㄧ bukan perang yang hanya
dilakukan di layar kamera. Sehingga setiap kali saya menonton film-film actions
maka pikiran yang pertama keluar adalah “Rosulku lebih keren daripada kamu”
setiap kali saya melihat pemeran utama yang pemberani, cerdas dan bijaksana
maka ingatan akan rosul akan datang otomatisㄧ sehingga
pantaslah apabila Beliau merupakan manusia paling sempurna di dunia <3
Haha,
oke kita kembali ke topik. Jadi film ini benar-benar merubah cara pandang saya
terhadap Bilal. Bila sebelumnya saya memandang Bilal adalah sahabat rosul
berkulit hitam yang berasal dari kalangan budak, berakidah kuat dengan tetap
mempertahankan akidahnya walaupun disiksa sedemikian rupa diatas padang pasir
yang sangat panas dan bersuara indah sehingga menjadi muadzim, sekarang saya
melihat Bilal sebagai seorang sahabat Rosul yang bermental baja, berkasih
sayang, intelek pada jamannya, seorang yang berintegritas. Kenapa semua
karakteristik itu bisa saya katakan ada pada diri seorang Bilal? Tenang- saya
tidak men-judgement tanpa bukti, kita bahas dari cerita awal film
tersebut sehingga kronologis atau alurnya dapat menjadi bukti bahwa
karakteristik sifat-sifat tadi benar-benar ada pada diri Bilal, walaupun film
tersebut dicampur dengan beberapa scene yang mungkin dimanifulasi atau
terdapat scene yang ditambah atau dikurangi dari sejarah Bilal yang asli
tapi setidaknya film tersebut menjadi hikmah dan pembelajaran sehingga
mendorong dan memotivasi kita menjadi pribadi yang bermental kuat, pemuda
tangguh namun berhati tulus dan optimis untuk berjuang.
Sinopsis
Bilal adalah seorang anak laki-laki
dengan satu saudara perempuan bernama Ghufaira, ia tinggal di sebuah desa
bersama ibu dan Ghufaira. Bilal sangat menyayangi ibunya dan hidup dengan
bahagia sampai suatu hari sekelompok yang tak dikenal menyerang kampungnya, ia
bersama ibu dan adiknya bergegas lari ke rumahㄧ sang ibu
menyembunyikan Bilal dan adiknya di dalam lemari, Bilal yang masih kecil hanya
bisa menurut, dengan cepat kelompok tadi masuk menyerang rumahnyaㄧ mendobrak
pintu yang menimbulkan suara keras mengerikan membuat jiwa seorang anak kecil
kian ketakutan ditengah kebingungan, dengan jiwa anak kecilnya yang polos tidak
mengerti apa-apa Bilal melihat dengan mata kepalanya sendiri manusia-manusia
itu membunuh ibunya di depan mata, perasaan ngeri, bingung, khawatir dan takut yang
mendominasi, ketakutan akan ibunya membuatnya mendobrak pintu lemari dan
berlari mendekati ibunya yang mungkin tengah meregang nyawa. Pada hari itu
kehidupan normalnya sebagai anak kecil bahagia bersama ibu dan adiknya telah
direnggut paksa, ibunya tiada- rumahnya tiada- kampung damainya tiada,
menyisakan kepingan memori menyakitkan yang dibawanya tumbuh dewasa.
Mimpi itu datang lagi- pengalaman
traumatis yang berusaha dilupakan- muncul ke permukaan melalui mimpi, Bilal yang
telah memasuki usia remaja terbangun di kamarnya sebagai seorang budak,
Ghufaira datang memberinya koin dan menyarankan Bilal untuk memberikannya pada
Dewa (berhala) agar Bilal dapat terbebas dari mimpi buruknya, namun Bilal
menolak halus saran adiknya dan mengatakan lebih memilih untuk membeli sesuatu
yang dapat dimakan. Kemudian dia keluar- sekelilingnya penuh pasir dengan panas
terik, anak-anak bermain saling berlarian, pekerja kuli, dan pedang
berhamparan, bilal mendengus sesaat kemudian mulai berjalan. Perjalanan dihiasi
para pekerja yang tengah berjuang untuk hidup dan para pembeli yang tengah
menghamburkan uang, penjual berhala berteriak mempromosikan patung dagangan;
berhala untuk ketenaran- berhala untuk kesuburan- berhala untuk segala yang
diinginkan manusia, para penunggang unta meleok begitu megah diantara pejalan
kaki. Kehidupan sangat tidak adil- beberapa beruntung lahir dalam kekayaan dan
beberapa tidak beruntung lahir dan menjadi budak sepertinya, seperti kasta yang
sulit diubah. Seketika pandangannya tertuju pada sebuah batu hitam besar
berbentuk persegi (ka’bah) dengan patung berhala besar diatasnya, ia mencelos-
apakah dengan memberi dewa itu uang seperti apa yang masyarakat lakukan,
seperti apa yang disarankan Ghufaira tadi maka hidupnya akan berubah? Suara itu
menggodanya, suara si peminta uang dengan alasan untuk dewa itu membuat para
warga berbondong-bondong memberikan uang mereka dengan harapan dewa mengabulkan
keinginanan mereka. Ketika pembicara itu mengatakan untuk memberikan uang dan
hanya ada satu koin yang ada di genggamannya- ia hampir tergoda namun
kesadarannya kembali dan tetap mempertahankan koinnya.
Dilain sisi, Ghufaira mendapatkan
kesulitan karena anak majikannya yang bernama Safwan- hendak menjadikan
ghufaira bidikan untuk bercobaan panahnya, sebagai budak ia hanya bisa meminta
belas kasihan dengan airmata yang mengalir ketakutan, tepat sebelum panah itu
lepas dari genggaman Safwan- Bilal datang membalas Safwan hingga terjadi
perkelahian yang diakhiri dengan kemenangan Bilal. Hal ini terlihat oleh seorang
laki-laki dan menjadi permasalahan berlanjut yang merugikan Bilal, karena
safwan kalah ditangan seorang budak secara tidak langsung telah mempemalukan
kehormatan ayahnya. Puncaknya adalah ketika ayah Safwan yaitu Ummaya memanggil
Bilal ke peraduannya, disana ia mendapatkan perendahan yang mengatakan bahwa
Bilal tak lebih dari apel milik Ummaya, seolah memberitahu Bilal akan posisinya
dan sadar diri sebagai budak sampai memberi hukuman cambukan. Kesakitan fisik
dan psikologis didapat Bilal malam itu,, bagaimana seorang dapat tetap percaya
diri bahkan ia sama sekali tak berdaya
ketika tuannya dapat dengan mudah mencambuk atau membunuhnya dengan jari
telunjuk- ia hanyalah budak dan terus begitu, seperti borgol rantai- perbudakan
itu menjerat- akan sangat keras untuk dapat diputuskan. Perkataan Umayya begitu
kuat menusuk hati Bilal hingga ia tak berani untuk sekedar berharap mendapat
kemuliaan dan bebas dari budak.
Suatu hari setelah Bilal berlatih
kuda milik tuannya ia melihat seorang anak yang berusaha menggapai uang di sebuah
kendi ditangan patung berhala, dengan lembut bilal memberitahu anak itu untuk
tidak mencuri dari berhala karena merupakan perbuatan tercela, terlebih
perbuatan itu akan menyebabkan anak itu mendapat masalah atau dipukuli para
penjaga berhala. Bilal memberikan Roti yang dibelinya agar si anak yang
kelaparan dapat makan. Kejiadian itu terekam oleh mata oleh Abu bakar yang
tertarik akan tindakan Bilal- sehingga abu bakar bertanya “apakah kamu lebih
peduli pada bocah pengemis daripada dewa?” mendengarnya Bilal menunduk memberi
hormat dan mengatakan akan ketidak sopanannya karena ia hanya seorang budak.
Namun ternyata reaksi yang diberikan Abu bakar justru membuat bilal tercengang
karena Abu Bakar sebagai orang pedagang kaya tidak menerima penghormatan dari
budak- dan mulai membicarakan tentang kesetaraan antar manusia, Bilal yang
masih terjebak dalam kerendah diriannya tetap bersikeras bahwa kesetaraan itu
tidak ada untuk budak, sehingga Bilal melangkah pulang namun kata-kata Abu
Bakar dengan jelas masuk ke sudut hatinya “ingatlah nak, orang yang kuat adalah
mereka yang mampu memilih takdir mereka”
Suatu hari sa’ad sahabat Bilal terkena
masalah karena mengambil air tanpa memberi uang pada berhala, para pemimpin berhala datang menyiksa Bilal
dan sahabatnya sampai tiba-tiba hamzah datang menyelamatkan. Hamzah sang singa
Alloh datang dan mengatakan bahwa dari dulu air adalah hak masyarakat dan milik
bersama hingga rombongan itu terpaksa pulang. Kejadian hamzah tersebut mengetuk
hati Bilal akan adanya orang-orang terkemuka yang membawa keadilan terhadap
budak- bukti bahwa semua manusia setara di perjuangkan oleh hamzah di depan
matanya, karenanya Bilal kemudian menemui Abu Bakar kembali, disana ia mendapatkan
pemahaman bahwa ajaran yang dibawa nabi Muhammad adalah ajaran yang memandang
manusia sama, tidak ada perbudakan, jika Bilal merasa rendah diri karena ia
seorang budak itu karena Bilal memperbudak dirinya sendiri, begitu pula Umayya
sang majikan Bilal adalah Budak dari keserakahan. Dari sana keyakinan bahwa semua
manusia sama tumbuh kembali dan mulai tertanam dalam jiwa, mengikis perasaan
rendah diri sebagai budak.
Suatu hari berita tentang Bilal yang
mengikuti ajaran Nabi Muhammad sampai ke telinga Umayya, Bilal dengan segenap
iman dan kejujurannya menjawab dengan jujur bahwa ia telah memeluk agama Rosul,
hal itu membuat Umayya murka- merasa dipermalukan oleh budaknya sendiri. Umayya
mulai menyiksa Bilal agar budaknya tersebut melepaskan keyakinannya- dengan
tangan terikat Bilal mendengarkan penawaran Umayya, “bagaimana menurutmu jika
aku melepaskan rantaimu?” Bilal termenung sejenak sebelum dengan lugas ia
menjawab “aku sudah dibebaskan dari rantaiku”dan apa maksud bilal ia telah
dibebaskan padahal jelas tangannya masih terikat? Maksud perkataan Bilal adalah
ia telah sudah tak terikat akan perasaan menjadi budak, ia sudah memahami bahwa
dalam ajaran rosul semua manusia itu sama, ia sudah terlepas dari perbudakan
yang ada dalam dirinya sendiri dan telah kembali lurus dengan keyakinan imannya
kepada Tuhan Semesta- Alloh SWT. Bilal merasa ia telah merdeka dari menuhankan
tuannya, dari menuhankan manusia, dari menuhankan dunia.
Umayya terus menawarkan Bilal untuk
menjual keyakinannya dengan rumah, kuda, dan kehidupan mewah- tentu sebagai
manusia yang notabennya adalah seorang budak bilal pasti tergoda dan bisa saja
mengangguk dan kemerdekaan kontan ia dapat. Tapi tidak begitu- bilal seorang
laki-laki yang besar dalam lingkungan keras dan kehilangan ibunya di waktu muda
telah menjalani hidup yang sulit dan mempunyai iman yang ia sadari lebih
berharga daripada kemewahan dunia. Bilal diseret di atas pasir panas dengan
terik matahari yang membuat mata meyipit- kedua kakinya di seret dengan badan
di tanah diperlakukan seperti kantung beras tak berharga. Diikat terlentang
ditengah panasnya padang pasir tanpa air dan makanan- menunggu hukumannya
datang, batu itu tampak sangat besar, besar dan berat, bahkan untuk dapat
memindahkan batu itu diperlukan 4 orang pria dewasa- dengan tanpa ragu-ragu 4
orang tadi meletakkannya di perut seorang laki-laki kelaparan yang tak
bertenaga.
Abu
Bakar menjadi satu dari banyaknya saksi kekejaman Umayya- Abu Bakar mencoba
menolong Bilal, Menawar harga Bilal yang dengan harga yang sangat tinggi.
Sementara itu penawaran juga diberikan Safwan kepada bilal yang tengah menahan
sakit agar agar ia meninggalkan keyakinannya. Namun Keyakinan itu telah
tertancap dalam dalam jiwanya- maka kata yang keluar ditengah siksaan panasnya
pasir dan beratnya batu besar diatas
tubuhnya adalah Ahad ahad ahad,,, tetap satu yaitu Alloh, iman begitu mahalnya hingga
hrga kebebsaran dari budak tak mampu menggoda Bilal saat disiksa sebegitu
kejamnya.
Abu
Bakar dengan harga tinggi berhasil membeli Bilal dari perbudakan Umayya, namun
hal itu tidak berlaku bagi Ghufaira, Umayya dengan kejamnya berkata bahwa
Ghufaira tidak dijual dan diberikan kuasa atasnya kepada Safwan. Tiga bulan
berlalu Bilal pergi hijrah bersama Rosululloh dan orang-orang mukmin ke Yasrib,
disana ia beserta orang-orang muslim membangun mesjid pertama di Yasrib. Karena
saat itu islam belum tegak maka proses penyebar luasan Deenul Haq itu
gencar di lakukan- tak terkecuali ke Mekah, demi menegakkan islam di negara
kelahiran maka peperanganpun terjadi, Bilal yang sebelumnya telah berlatih
pedang bersama Umar ikut serta pada peperangan itu, bahkan Bilal termasuk
tentara yang berada di jajaran pertama. Satu dari banyak pembelajaran dapat
kita ambil disini- ketika Bilal dengan kemarahan belajar pedang maka ia
mendapat kekalahan- lalu Abu Bakar datang dan bekata bahwa senjata untuk
berperang bukanlah pedang melainkan Pikiran. Kemudian tedapat kata-kata
menyentuh disana bahwa seorang yang kuat adalah dia yang mampu menahan
amarahnya.
Perangpun
terjadi, dengan jumlah para pejuang muslim yang sangat sedikit apakah mungkin
tentara islam akan menang? Orang-orang kafir menyepelakan bahkan menertawakan
jumlah kaum muslimin yang sedikit- mungkin mereka menyebut bahwa pejuang islam
itu tengah mencari mati (mungkin). Tapi dengan kehendak Alloh malaikat turun dan
membantu peperangan tersebut, (saya tak akan banyak membicarakan tentang
kronologis peperangan- karena yang pasti peperangan adalah peperangan, disana
ada darah yang dikorbankan para pejuang Alloh untuk menegakkan deenul haq juga
terdapat semangat para mujahidin- bahwa kemenangan yang terlihat imposible itu
akan menjadi mungkin bila mereka bersama dengan ridho Alloh).
Umayya
memandang Bilal- menyeru dengan ejekan budak untuk bertarung dengannya.
Kejadian yang sangat ironis- dulu Bilal dijajah fisik dan psikologisnya hingga
menjadi pribadi pesimis akan kebebasannya. Namun disini, dipadang pasir ini
ditengah peperangan ini ia memerangi mantan majikannya sendiri. Bilal
memperjuangkan ajaran yang dibawa sang Rosul yaitu kebenaran Haq dan
Umayya dengan kekeras kepalaan membawa keyakinan nenek moyangnya berhala
beserta segala kerusakan akidah yang melenceng dari agama Alloh. Peperangan
adalah sesuatu yang islam hindari- terdapat beberapa syarat atau kriteria
sebelum rosul mengambil jalan perang, karena perang tetap perang,,, walapun
Bilal mampu mengalahkan Umayya, walaupun tentara muslim meraih kemenangan, tapi
perang adalah perang dimana terjadi pertumpahan darah, tejadi kemenangan dan
terjadi kerugian,, Hamza sang singa Alloh yang menjadi pemimpin perang telah
menjadi syuhada- seorang yang meninggal karena menegakkan agama Alloh beserta
para mujahid muslim yang lain. (sedih banget aselian :(( )
Berita
Umayya yang meninggal di tangan bilal sampai kepada Safwan. Hingga pada suatu
hari Islam telah berhasil membebaskan kota mekah dari kekafiran Bilal menemui
Safwan, dengan rasa sakit hati karena ia berpikir bahwa adiknya telah di bunuh,
Bilal tetap menjadi muslim yang patuh dengan tidak bertindak gegabah membunuh
Safwan, dengan tenang bilal bertanya kepada safwan “kenapa engkau membunuhnya
(ghufaira)” dan jawaban yang keluar sangat ambigu “jawabannya ada diluar sana
(menunjukkan jendela yang terhubung ke halaman rumah safwan)” bilal beranjak
dan seekitka kebahagiaan menyelimuti hatinya, adiknya tengah membersihkan
halaman dalam keadaan sehat tanpa cacat. “disini dia bebas. Untuk menjadi satu-satunya
aset kemanusiaan saya” ucap Safwan.
Maka
pada hari itu Alhamdulillah patung berhala diatas ka’bah berhasil disingkirkan,
dengan kata lain segala kekafiran bangsa jahiliyah dapat terhapus dengan adanya
ketegakkan islam di mekah. Juga pada hari itu Bilal menjadi orang pertama yang
mengumandangkan Adzan di mekah <3
Karakteristik
Bilal
o
bermental baja, Bilal seorang
anak kecil yang kehilangan Ibu dan kebebasan pada masa kecilnya- jika mengacu
pada ilmu psikologi maka lehilangan seorang yang sangat dicintai berpotensi
menyebabkan depresi. Masa anak kecil adalah masa untuk belajar, bermain dan
bermain. Namun hal itu berbeda dengan Bilal kebebasannya untuk bermain
terenggut dengan status budaknya yang hanya diperbolehkan berdiri apabila
diperintah berdiri, diperbolehkan duduk apabila tuannya menyuruhnya duduk- sangat
berbeda kontras. Sehingga kenapa Bilal mempunyai mental kuat? Ia terbentuk
dengan kehidupan yang keras namun ia mampu untuk terus berrjalan di tengah
problematika hidupnya, mungkin jika kita lihat realitas kita pada jaman kita
saat ini ada banyak sekali remaja yang tak mampu berjalan dalam problematikanya,
seperti; bunuh diri ketika putus cinta, bunuh diri ketik gagal masuk univ
terfaforit- mereka stuck akan permasalahan merekasehingga memutuskan jalan terakhir mengakhiri
problemnya, sedangkan bilal semasa hidupnya sangat dipenuhi drama; kehilangan
orang yang dicinta di depan mata, kehilangan kebabasan, penyiksaan berat,
perbudakan yang begitu mengikat namun ia tetap berjalan pada porosnya- tetap
berjalan menghadapi problematika hidupnya, sehingga kisah hidupnya menjadi
inspirasi bagi kita semua <3
o berkasih sayang, cinta adalah perasaan atau dorongan
untuk saling melindungi, saling memberi, saling menghargai. Kasih bilal pada
adiknya sangat tulus- setelah ibunya berpesan untuk untuk menjaga adiknya bilal
sebagaimana diceritakan pada animasi diatas sangat menghargai dan menjaga
adiknya- ketika safwan menjadikan Ghufaira sebagai bidikan panahnya bilal
datang dan menolong Ghufaira, secara keseluruhan tidak diceritakan bilal
berperangai buruk padanya.. itulah cinta, menjaga adiknya, menghormati adiknya.
o intelek, pada jaman jahiliyyah- para pemuka di Mekah mengetahui
kebenaran akan agama yang dibawa rosul, namun sebagian dari mereka merasa
sombong- tidak mau disama-derajatkan dengan budak, bahkan menghalangi dakwah
rosul (dengan banyaknya penganut agama Alloh yang haq maka bisnis
penjualan patung berhala akan terganggu), karena itulah mereka disebut
Jahiliiyah; mengetahui kebenaran namun menolak kebenarannya dan bersikeras
dengan ajaran nenek moyangnya yang menyembah berhala. Namun ternyata bilal yang
notabennya adalah seorang budak mempunyai jiwa yang bersih dari kesyirikan dapat menerima
kebenaran. Dalam proses menerima kebenaran itu apakah mungkin tidak melewati
proses berpikir yang sangat panjang? Bilal berpikir- berpikir- dan berpikir dan
karena kehendak Alloh kebenaran itu dapat diterima pikiran dan hati Bilal sehingga
Bilal menjauhkan dirinya agar tidak menjadi budak manusia ataupun budak dunia,
bilal mengabdikan dirinya menjadi hamba Alloh hingga berjuang ditengah siksaan
panas pasir. Jadi diantara para pemuka Mekah yang kafir dulu Bilal adalah
seorang intelek yang mampu menerima kebenaran agama yang dibawa rosul.
o berintegritas, orang beritegritas sering dikatakan sebagai orang
yang mempunyai kepribadian jujur dan berkarakter kuat, pada kasus bilal kita
lihat akan bagaimana bilal berani mengambil tindakan untuk berkata jujur akan
dirinya yang menganut agama islam walaupun tahu konsekuensi yang akan ia dapatkan
setelah pengakuannya tersebut. Dari film tersebut membuat saya memahami
karakter bilal yang kuat- dulunya ia seorang yang pesimis akan kebebasan namun
setelah memahami ajaran islam beliau mulai paham bahwa kebebasan ada dalam
dirinya sendiri sehingga ia mampu menjadi seorang berkaraker kuat dalam
kegigihannya mempertahankan akidah, juga berkarakter kuat pemberani dalam
berperang melawan kaum kafir pada barisan pertama perang.
Mungkin hanya
sekian yang dapat saya tulis, segala kesalahan berasal dari saya pribadi
sehingga apabila terdapat kata yang bermakna kabur atau tisak sesuai dengan
sejarah mohon untuk dikritiki secara membangun untuk kebaikan pembaca juga saya
pribadi.
Mudah-mudahan
tulisan ini menjadi penyemangat untuk pembaca semua dari mentauladani sejarah
dari Bilal diatas- aamiin... <3
Setuju sih, anak remaja sekarang malah lebih suka menonton abang-abang korea daripada mengenal sejarah. Mungkin ini lah kenapa dibuat versi animasi agar target yang menonton adalah anal dibawah umur sekaligus mengajarkan nilai sejarah.
BalasHapusJujur sebelumnya saya penasaran sekali dengan film ini, tapi kemudian tidak mendapatkan cara supaya bisa menontonnya. Terima kasih sudah berbagi ceritanya, Kak
BalasHapusSemoga ditayangin di tv deh ini, menarik sihh ini
BalasHapus